Kebenaran Akan Selalu Menang - Benar Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Benar salah satunya dijelaskan melalui topik Kebenaran Akan Selalu Menang, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Saba (34:49)

قُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيْدُ

49. Katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi".

Tafsir Jalalain

(Katakanlah, "Kebenaran telah datang) yakni agama Islam (dan yang batil itu tidak akan memulai) kekafiran itu tidak akan memulai (dan tidak pula akan mengulangi") tidak akan ada bekasnya lagi.

Tafsir Tahlili Kemenag

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَ ١٨ (الانبياۤء)

Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya) (al-Anbiyā’21: 18)

Dengan demikian kebatilan akan sirna bila datang kebenaran, dan kebenaran itu akan menang Firman Allah:

وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا ٨١ (الاسراۤء)

Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap. (al-Isrā’17: 81)

Kemenangan kebenaran akan membuat kebatilan tidak akan muncul lagi, baik dalam bentuk baru atau bentuk semula. Kembali dalam bentuk baru yaitu matinya kebatilan yang lama digantikan kebatilan lainnya. Kembali dalam bentuk semula, yaitu hidupnya kembali kebatilan yang sudah mati itu. Contoh kemenangan kebenaran itu adalah penguasaan kota Mekah dimana Nabi Muhammad memasuki Masjidil Haram dan menghancurleburkan berhala-berhala yang ditempatkan kaum kafir Mekah di sekeliling dan di dalam Ka‘bah. Sebuah hadis menginformasikan hal itu:

اِنَّهُ لَمَّا دَخَلَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْمَسْجِدَ الْحَرَامَ يَوْمَ الْفَتْحِ وَوَجَدَ الْاَصْنَامَ مَنْصُوْبَةً حَوْلَ الْكَعْبَةِ جَعَلَ يَطْعَنُ الصَّنَمَ مِنْهَا بِسِيَةِ قَوْسِهِ وَيَقْرَأُ: وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا. وَيَقْرَأُ الْآيَةَ التَّالِيَةَ: قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ اْلبَاطِلُ وَمَا يُعِيْدُ. (رواه البخاري ومسلم)

Ketika Rasulullah memasuki Masjidil Haram pada hari penaklukan Mekah dan menemukan banyak berhala terpancang di sekeliling Ka‘bah, beliau menusuk satu berhala di antara berhala-berhala itu dengan ujung panahnya dan membaca, “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap, sesungguhnya yang batil itu sesuatu yang pasti lenyap,” dan seterusnya membaca ayat 49 ini. (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim)

Setelah pengislaman kota Mekah, suku-suku di seluruh Jazirah Arab menyatakan keislaman mereka satu demi satu. Kemudian Islam terus berkembang ke seluruh dunia, dan akan terus berjaya sampai hari Kiamat. Dengan demikian, kemenangan kebenaran dan kehancuran kebatilan hanya terwujud dengan perjuangan, sebagaimana Nabi Muhammad, para sahabat, dan para pemimpin sesudah mereka berjuang. Di akhirat nanti, Islam itu pasti benar dan kekafiran itu pasti salah.

Topik "Kebenaran Akan Selalu Menang" menunjukkan bagian penting dari tema "Benar", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url