Perbuatan Baik Dan Buruk Akan Mendapatkan Balasan - Buat Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Buat salah satunya dijelaskan melalui topik Perbuatan Baik Dan Buruk Akan Mendapatkan Balasan, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Ad-Dukhan (44:43)

اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ

43. Sesungguhnya pohon zaqqum itu,

Tafsir Jalalain

(Sesungguhnya pohon zaqqum itu) zaqqum adalah pohon yang paling buruk dan sangat pahit rasanya yang tumbuh di daerah Tihamah, kelak Allah akan menumbuhkannya pula di dasar neraka Jahim.

Tafsir Tahlili Kemenag

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqūm). (aṣ-Ṣāffāt37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqūm itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqūm itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman:

ثُمَّ اِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيْمٍۚ ٦٧

Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (aṣ-Ṣāffāt37: 67)

Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

QS. Ad-Dukhan (44:44)

طَعَامُ الْاَثِيْمِ ۛ

44. makanan orang yang banyak berdosa.

Tafsir Jalalain

(Makanan orang yang banyak dosa) seperti Abu Jahal dan teman-temannya.

Tafsir Tahlili Kemenag

طَلْعُهَا كَاَنَّهٗ رُءُوْسُ الشَّيٰطِيْنِ ٦٥ فَاِنَّهُمْ لَاٰكِلُوْنَ مِنْهَا فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۗ ٦٦

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqūm). (aṣ-Ṣāffāt37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqūm itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqūm itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman:

ثُمَّ اِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيْمٍۚ ٦٧

Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (aṣ-Ṣāffāt37: 67)

Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

QS. Ad-Dukhan (44:45)

كَالْمُهْلِ ۛ يَغْلِيْ فِى الْبُطُوْنِۙ

45. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,

Tafsir Jalalain

(Ia bagaikan kotoran minyak) yakni hitam pekat bagaikan kotoran minyak; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua (yang mendidih di dalam perut) jika dibaca Taghli berarti menjadi Khabar ketiga, jika dibaca Yaghli berarti menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Al-Muhli.

Tafsir Tahlili Kemenag

طَلْعُهَا كَاَنَّهٗ رُءُوْسُ الشَّيٰطِيْنِ ٦٥ فَاِنَّهُمْ لَاٰكِلُوْنَ مِنْهَا فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۗ ٦٦

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqūm). (aṣ-Ṣāffāt37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqūm itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqūm itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman:

ثُمَّ اِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيْمٍۚ ٦٧

Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (aṣ-Ṣāffāt37: 67)

Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

QS. Ad-Dukhan (44:46)

كَغَلْيِ الْحَمِيْمِ ۗ

46. seperti mendidihnya air yang amat panas.

Tafsir Jalalain

(Seperti mendidihnya air yang amat panas) panasnya bagaikan air yang sangat panas.

Tafsir Tahlili Kemenag

طَلْعُهَا كَاَنَّهٗ رُءُوْسُ الشَّيٰطِيْنِ ٦٥ فَاِنَّهُمْ لَاٰكِلُوْنَ مِنْهَا فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۗ ٦٦

Mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqūm). (aṣ-Ṣāffāt37: 65-66)

Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqūm itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.

Sesudah memakan buah zaqqūm itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas. Allah berfirman:

ثُمَّ اِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيْمٍۚ ٦٧

Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. (aṣ-Ṣāffāt37: 67)

Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

QS. Ad-Dukhan (44:47)

خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ

47. Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka.

Tafsir Jalalain

(Peganglah dia) dikatakan kepada malaikat Zabaniyah, "Peganglah orang yang berdosa (kemudian seretlah dia) dapat dibaca Fa'tiluuhu atau Fa'tuluuhu artinya, seretlah dia dengan keras dan kasar (ke tengah-tengah jahim) ke tengah-tengah neraka.

Tafsir Tahlili Kemenag

Kemudian Allah menerangkan apa yang harus dilakukan malaikat kepada penghuni neraka itu. Allah memerintahkan kepada malaikat

QS. Ad-Dukhan (44:48)

ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ

48. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.

Tafsir Jalalain

(Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan dari air yang amat panas) sehingga azab tiada henti-hentinya menimpa mereka dan tidak pernah berpisah darinya. Pengertian ayat ini lebih keras daripada apa yang diungkapkan dalam ayat lain, yaitu, "Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka..." (Q.S. Al-Hajj, 19).

Tafsir Tahlili Kemenag

Tafsir tidak tersedia setelah pembersihan.

QS. Ad-Dukhan (44:49)

ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ

49. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.

Tafsir Jalalain

Kemudian dikatakan kepadanya, "(Rasakanlah) azab ini (sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia") menurut dugaan dan perkataanmu yang telah menyatakan, bahwa tiada seorang pun di antara penghuni kedua bukit itu, yakni kota Mekah, orang yang lebih perkasa dan lebih mulia daripada dirinya.

Tafsir Tahlili Kemenag

Pada ayat ini Allah menggambarkan hardikan dan cemoohan yang diucapkan malaikat

QS. Ad-Dukhan (44:50)

اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ

50. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.

Tafsir Jalalain

Dan dikatakan kepada mereka, "(Sesungguhnya ini) azab yang kalian rasakan ini (yang dahulu selalu kalian meragukannya") yaitu meragukan keberadaannya.

Tafsir Tahlili Kemenag

Pada hari (ketika) itu mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), ‘Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya.’ (aṬ-Ṭūr52: 13-14)

QS. Ad-Dukhan (44:51)

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ مَقَامٍ اَمِيْنٍۙ

51. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,

Tafsir Jalalain

(Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam tempat) atau kedudukan (yang aman) dari semua hal-hal yang menakutkan.

Tafsir Tahlili Kemenag

2. Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.

3. Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan. Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.

4. Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka. Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.

5. Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.

Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti. Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.

QS. Ad-Dukhan (44:52)

فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ ۙ

52. (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air;

Tafsir Jalalain

(Yaitu di dalam taman-taman) kebun-kebun (dan mata air-mata air.)

Tafsir Tahlili Kemenag

1. Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka. Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka. Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah. Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.

2. Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.

3. Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan. Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.

4. Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka. Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.

5. Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.

Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti. Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.

QS. Ad-Dukhan (44:53)

يَّلْبَسُوْنَ مِنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَقٰبِلِيْنَۚ

53. mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan,

Tafsir Jalalain

(Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal) (seraya berhadap-hadapan) lafal Mutaqaabiliina adalah Hal atau kata keterangan keadaan, yakni, sebagian dari mereka tidak dapat melihat tengkuk sebagian yang lain, karena dipan-dipan tempat mereka duduk berbentuk bundar.

Tafsir Tahlili Kemenag

1. Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka. Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka. Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah. Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.

2. Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.

3. Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan. Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.

4. Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka. Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.

5. Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.

Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti. Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.

QS. Ad-Dukhan (44:54)

كَذٰلِكَۗ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍۗ

54. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.

Tafsir Jalalain

(Demikianlah) sebelum lafal ini diperkirakan adanya lafal Al-Amru, yakni perkaranya demikianlah. (Dan Kami kawinkan mereka) dijodohkan atau mereka dibuat senang (dengan bidadari-bidadari) dengan wanita yang putih kulitnya dan jeli matanya serta sangat cantik rupanya.

Tafsir Tahlili Kemenag

1. Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka. Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka. Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah. Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.

2. Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.

3. Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan. Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.

4. Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka. Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.

5. Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.

Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti. Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.

QS. Ad-Dukhan (44:55)

يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ اٰمِنِيْنَۙ

55. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran),

Tafsir Jalalain

(Mereka meminta) meminta kepada para pelayan surga (di dalamnya) di dalam surga, supaya para pelayan itu mendatangkan buat mereka (segala macam buah-buahan) surga (dengan aman) dari kehabisan dan dari kemudaratannya, serta aman dari segala kekhawatiran. Lafal Aaminiina berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan.

Tafsir Tahlili Kemenag

1. Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka. Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka. Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah. Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.

2. Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.

3. Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan. Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.

4. Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka. Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.

5. Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.

Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti. Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.

QS. Ad-Dukhan (44:56)

لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا الْمَوْتَ اِلَّا الْمَوْتَةَ الْاُوْلٰىۚ وَوَقٰىهُمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِۙ

56. mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,

Tafsir Jalalain

(Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati yang pertama) yaitu kematian sewaktu di dunia. Sebagian ahli tafsir ada yang mengatakan bahwa lafal Illaa di sini bermakna Ba'da, yakni sesudah. (Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka.)

Tafsir Tahlili Kemenag

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ وَاَبُوْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُنَادِيْ مُنَادٍ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَسْقَمُوْا أَبَدًا وَإنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلَا تَمُوْتُوا أَبَدًا وَإنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوْا أَبَدًا وَاِنَّ لَكُمْ أَنْ تُنْعَمُوْا فَلَا تَبْتَئِسُوْ أَبَدًا. (رواه مسلم)

“Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Abu Sa‘īd bahwasanya Rasulullah saw bersabda, seorang penyeru menyerukan, “Sesungguhnya kamu akan selalu sehat, karena itu kamu tidak akan menderita sakit selama-lamanya; sesungguhnya kamu akan tetap hidup dan tidak akan mati selama-lamanya, dan sesungguhnya kamu akan tetap muda dan tidak akan pernah mengalami ketuaan selama-lamanya dan sesungguhnya kamu akan merasa nikmat dan tidak akan menderita selama-lamanya.” (Riwayat Muslim)

Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa para penghuni surga itu terpelihara dari siksa neraka. Terpelihara dari siksa itu termasuk salah satu dari kenikmatan yang sangat berharga, karena apabila seseorang terlepas dari suatu bahaya atau melihat orang lain menderita sedangkan ia sendiri terlepas dari bahaya dan penderitaan itu, maka ia akan merasakan suatu nikmat dan merasa bahwa ia tidak pernah berbuat suatu kejahatan sehingga ia tidak mengalami penderitaan.

QS. Al-Infitar (82:13)

اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ

13. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan,

Tafsir Jalalain

(Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti) yakni orang-orang mukmin yang benar-benar mantap dalam keimanannya, (benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan.)

Tafsir Tahlili Kemenag

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya). (an-Nāzi‘āt79: 40-41)

Sedangkan orang-orang yang durhaka diazab Allah dalam api neraka. Allah berfirman:

فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ ٣٧ وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ ٣٨ فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ٣٩

Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. (an-Nāzi‘āt79: 37-39)

QS. Al-Infitar (82:14)

وَّاِنَّ الْفُجَّارَ لَفِيْ جَحِيْمٍ

14. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.

Tafsir Jalalain

(Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka) yakni orang-orang kafir (benar-benar berada dalam neraka) yang apinya sangat membakar.

Tafsir Tahlili Kemenag

وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ ٤٠ فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ٤١

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya). (an-Nāzi‘āt79: 40-41)

Sedangkan orang-orang yang durhaka diazab Allah dalam api neraka. Allah berfirman:

فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ ٣٧ وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ ٣٨ فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ ٣٩

Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. (an-Nāzi‘āt79: 37-39)

QS. Al-Infitar (82:15)

يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِ

15. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.

Tafsir Jalalain

(Mereka masuk ke dalamnya) atau menjadi penghuninya, ia merasakan panas api yang membakar itu (pada hari pembalasan) yaitu di saat mereka menerima pembalasan.

Tafsir Tahlili Kemenag

Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (al-Mulk67: 6)

Mereka kekal di dalam neraka selama-lamanya. Mereka tidak punya kemampuan untuk mengeluarkan diri mereka dari tempat itu karena tidak ada lagi penolong yang dapat membantu mereka. Allah berfirman:

يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنْهَا ۖوَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌ ٣٧

Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Dan mereka mendapat azab yang kekal. (al-Mā’idah5: 37)

QS. Al-Infitar (82:16)

وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَاۤىِٕبِيْنَۗ

16. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu.

Tafsir Jalalain

(Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu) artinya tidak bisa melepaskan diri darinya.

Tafsir Tahlili Kemenag

وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ٦

Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (al-Mulk67: 6)

Mereka kekal di dalam neraka selama-lamanya. Mereka tidak punya kemampuan untuk mengeluarkan diri mereka dari tempat itu karena tidak ada lagi penolong yang dapat membantu mereka. Allah berfirman:

يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنْهَا ۖوَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌ ٣٧

Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Dan mereka mendapat azab yang kekal. (al-Mā’idah5: 37)

Topik "Perbuatan Baik Dan Buruk Akan Mendapatkan Balasan" menunjukkan bagian penting dari tema "Buat", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url