Untuk Mendapatkan Bimbingan Perlu Keikhlasan/iman - Bimbing Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Bimbing salah satunya dijelaskan melalui topik Untuk Mendapatkan Bimbingan Perlu Keikhlasan/iman, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.
QS. Yunus (10:9)
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ يَهْدِيْهِمْ رَبُّهُمْ بِاِيْمَانِهِمْۚ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَنْهٰرُ فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ
9. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan.
Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk) diberi bimbingan (oleh Rabb mereka karena keimanannya) kepada-Nya; kelak pada hari kiamat Allah swt. akan menjadikan bagi mereka cahaya dengan cahaya itu mereka mendapat petunjuk (di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan).
Tafsir Tahlili Kemenag
Iman dan amal saleh ini menjadi sebab manusia hidup berbahagia di dunia, dan diberi balasan oleh Allah berupa surga di akhirat. Dengan demikian, mereka telah sampai ke tingkat kehidupan rohani yang paling tinggi.
QS. Ar-Ra'd (13:27)
وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ اَنَابَۖ
27. Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya",
Tafsir Jalalain
(Orang-orang kafir berkata) mereka adalah dari kalangan penduduk Mekah ("Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya) yakni kepada Muhammad (suatu mukjizat dari Rabbnya?") seperti tongkat dan tangan Nabi Musa dan unta Nabi Saleh. (Katakanlah) kepada mereka (Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki) untuk disesatkan oleh sebab itu tiada gunanya sedikit pun baginya mukjizat-mukjizat itu (dan menunjuki) memberikan petunjuk (kepada-Nya) kepada agama-Nya (orang-orang yang bertobat) kepada-Nya. Kemudian pada ayat selanjutnya diterangkan, siapa yang dimaksud orang-orang yang bertobat itu.
Tafsir Tahlili Kemenag
Cobalah dia datangkan kepada kita suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah diutus. (al-Anbiyā21: 5)
Dengan ucapan-ucapan mereka yang semacam itu, seolah-olah semua tanda dan bukti nyata yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw seperti Al-Qur’an dan lain-lain, bukan bukti nyata kerasulannya yang mampu mendorong mereka untuk taat dan iman kepada Allah, atau sebagai suatu kebenaran yang tak dapat diragukan lagi.
Selanjutnya, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut bahwa turunnya bukti-bukti tersebut, tidak berperan menjadikan seseorang mendapat petunjuk atau menjadi sesat. Seluruhnya berada dalam kekuasaan Allah semata. Hanya Allah swt yang kuasa menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya, dan menuntun orang yang suka bertobat ke jalan yang diridai-Nya.
Walaupun Nabi Muhammad memiliki mukjizat yang membuktikan kerasulannya, namun hal itu tidak akan bermanfaat untuk menjadikan seseorang beriman. Yang harus ditempuh seseorang untuk beriman hanyalah bersikap rendah hati, taat, dan memohon hidayah kepada Allah swt, untuk memperoleh keberuntungan di dunia dan di akhirat, serta terhindar dari tipu daya dan godaan setan.
Bagi orang yang beriman, Al-Qur’an adalah mukjizat yang membuktikan kerasulan Nabi Muhammad saw, sehingga tidak diperlukan bukti-bukti lain. Sebaliknya, orang-orang musyrik tenggelam dalam kesesatan dan keingkaran, sehingga bukti-bukti atau mukjizat apapun yang diperlihatkan oleh Rasulullah tidak akan menjadikan mereka orang-orang yang beriman.
Topik "Untuk Mendapatkan Bimbingan Perlu Keikhlasan/iman" menunjukkan bagian penting dari tema "Bimbing", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.