Akibat Tidak Mengindahkan Peringatan - Ingat Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Ingat salah satunya dijelaskan melalui topik Akibat Tidak Mengindahkan Peringatan, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Al-Kahf (18:56)

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ وَيُجَادِلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوْا بِهِ الْحَقَّ وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَمَآ اُنْذِرُوْا هُزُوًا

56. Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.

Tafsir Jalalain

(Dan tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira) bagi orang-orang yang beriman (dan sebagai pemberi peringatan) untuk menakut-nakuti orang-orang kafir (tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil) yaitu melalui perkataan mereka sebagaimana yang disitir oleh ayat lain, yaitu firman-Nya, "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi Rasul?" (Q.S. Al-Isra, 94) dan ayat-ayat lainnya yang semakna (agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan) dapat membatalkan melalui bantahan mereka (yang hak) yakni Alquran (dan mereka menganggap ayat-ayat-Ku) yakni Alquran (dan peringatan-peringatan terhadap mereka) yakni siksa neraka (sebagai olok-olokan) sebagai ejekan mereka.

Tafsir Tahlili Kemenag

Kedua: dengan cara inżār, yaitu menyampaikan berita-berita yang berisi ancaman. Barang siapa yang tidak mau mematuhi petunjuk Allah, tetapi menuruti setan dan hawa nafsu, maka dia akan mendapatkan kerugian dan kecelakaan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Petunjuk yang dibawa para rasul adalah petunjuk kebenaran yang mutlak karena dan datang dari Allah. Barang siapa membantahnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir, berarti ia membantah kebenaran mutlak. Dengan kata lain, orang-orang kafir itu membuat kesalahan mutlak. Apalagi cara yang mereka tempuh adalah cara yang salah. Mereka tidak menempuh jalan yang lurus, berarti mereka berada pada jalan yang bengkok. Mereka menentang kesucian, berarti mereka menempuh jalan yang kotor. Keinginan mereka untuk menumpas kebenaran hanya akan sia-sia. Sebab kebenaran akan tetap tegak.

Inilah yang selalu dialami oleh setiap rasul dalam mengemban tugasnya menyampaikan kebenaran dan petunjuk-petunjuk Allah. Para rasul mendapat tantangan dan perlawanan dari orang-orang yang sombong. Seruan kebenar-an dan ancaman Allah hanya jadi bahan ejekan dan olok-olokan mereka. Bahkan tidak jarang terjadi, kalau orang-orang kafir itu terdesak dan kewalahan, mereka mengeluarkan ancaman-ancaman yang langsung ditujukan kepada para rasul atau pengikut-pengikutnya.

QS. Al-Kahf (18:57)

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُۗ اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ وَاِنْ تَدْعُهُمْ اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْٓا اِذًا اَبَدًا

57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.

Tafsir Jalalain

(Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Rabbnya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya) apa yang telah diperbuatnya berupa kekafiran dan kedurhakaan. (Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka) penutup-penutup (hingga mereka tidak memahaminya) maksudnya, supaya mereka tidak dapat memahami Alquran, dengan demikian maka mereka tidak dapat memahaminya (dan di telinga mereka Kami letakkan sumbatan pula) yakni penyumbat sehingga mereka tidak dapat mendengarkannya (dan kendati pun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk) disebabkan adanya penutup dan sumbatan tadi (selama-lamanya).

Tafsir Tahlili Kemenag

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan itu menyebabkan mereka lupa atas nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. Akhirnya, mereka sama sekali tidak dapat memikirkan akibat apa yang akan menimpa diri mereka sendiri. Hatinya telah membatu, sehingga tidak dapat memahami kebenaran manapun. Seruan kebenaran syariat Islam tidak mereka dengar lagi, kian hari mereka bertambah parah, sehingga obat apapun yang diberikan tidak akan dapat menolong. Ayat ini sangat tepat diberlakukan pada orang musyrik Mekah yang mati dalam kekafiran.

QS. Al-Kahf (18:58)

وَرَبُّكَ الْغَفُوْرُ ذُو الرَّحْمَةِۗ لَوْ يُؤَاخِذُهُمْ بِمَا كَسَبُوْا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَابَۗ بَلْ لَّهُمْ مَّوْعِدٌ لَّنْ يَّجِدُوْا مِنْ دُوْنِهٖ مَوْىِٕلًا

58. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.

Tafsir Jalalain

(Dan Rabbmulah Yang Maha Pengampun lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka) di dunia (karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka) di dunia (Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu) untuk menerima azab yaitu hari kiamat (yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung daripadanya) yaitu tempat untuk menyelamatkan diri.

Tafsir Tahlili Kemenag

Dalam ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa Dia Maha Pengampun, dan rahmat-Nya Maha Luas, meliputi seluruh alam, seluruh apa yang ada di langit dan di bumi. Salah satu bukti atas sifat pemurah dan rahmat Allah Yang Maha Luas itu ialah Dia tidak segera menjatuhkan azab atas orang-orang kafir musyrik. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi mereka kembali menjadi sadar, karena setiap manusia mempunyai benih kebaikan di dalam dirinya. Diharapkan pikirannya yang jernih akan menyuburkan fitrah manusiawinya untuk berkembang dan ingat kembali kepada Tuhan. Sehingga kalau mereka mau memohon ampun, meskipun dosa-dosanya menumpuk dan menggunung, niscaya akan di-ampuni oleh Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Memang ada di antara orang-orang yang sesat itu yang dapat melepaskan diri dari kesesatan, kemudian kembali ke jalan yang benar.

QS. Al-Kahf (18:59)

وَتِلْكَ الْقُرٰٓى اَهْلَكْنٰهُمْ لَمَّا ظَلَمُوْا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِمْ مَّوْعِدًا ࣖ

59. Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.

Tafsir Jalalain

(Dan negeri itu) yang dimaksud adalah penduduknya, seperti kaum Ad dan kaum Tsamud serta lain-lainnya (telah Kami binasakan, ketika mereka berbuat lalim) yakni kafir (dan telah Kami tetapkan bagi kebinasaan mereka) untuk membinasakan mereka. Dan menurut qiraat yang lain dibaca limahlakihim, artinya bagi tempat kebinasaan mereka (waktu tertentu).

Tafsir Tahlili Kemenag

Selain dari sifat tersebut di atas, Allah juga memiliki sifat Maha Adil. Dia akan menjatuhkan azab dan hukuman sesuai dengan tindak perbuatan hamba-Nya itu sendiri. Hal ini pun berlaku atas kaum kafir dan musyrikin Quraisy. Kalau sudah datang waktunya, maka para pemuka kaum Quraisy Mekah itu dihancurkan Tuhan, yaitu pada Perang Badar.

Peringatan ini dimaksudkan juga untuk menambah kuat dan mantap keimanan orang-orang yang sudah beriman.

Topik "Akibat Tidak Mengindahkan Peringatan" menunjukkan bagian penting dari tema "Ingat", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url