Detik-detik Seru dan Menggemparkan: Jemaah Haji Alami ke Medan Usai Ancaman Bom
Detik-detik Seru dan Menggemparkan: Jemaah Haji Alami ke Medan Usai Ancaman Bom
Perjalanan pulang jemaah haji tahun 2025 sempat diwarnai kekhawatiran dan kejutan. Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5276 terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menyusul ancaman bom yang diterimanya.
Hans, seorang jemaah haji berusia 54 tahun, menceritakan pengalamannya: "'Saat itu kita lagi makan siang tiba-tiba pesawat berputar arah. Pramugari meminta semua penumpang melipat meja dan mulai banyak bertanya kenapa mau mendarat darurat. Ada kepanikan dan keheranan, lalu akhirnya kita mendarat di Kualanamu," tutur Hans.
Kepanikan sempat melanda ketika tim Gegana naik ke pesawat, namun Hans dan para jemaah justru merasa heran dan bersyukur telah berhasil mendarat dengan selamat.
"Kalau awalnya ya, rasa heran lebih banyak dibanding takut. Karena alhamdulillah kita sudah bisa turun dengan selamat dan sudah berada di Kualanamu. Cuma ada sedikit rasa takut kalau kejadian bom itu benar terjadi," imbuhnya.
"Bonus Tak Terduga" di Medan
Berbeda dengan Hans, Tahani, seorang jemaah haji asal kloter JKS 12 (depok) justru merasakan antusiasme dan rasa syukur: "Alhamdulillah kami semua baik-baik saja, bahkan bisa dibilang berakhir bahagia. Kami pulang lewat Medan dan bisa bawa oleh-oleh bolu Meranti untuk keluarga," kata Tahani sambil tersenyum di Bandara Soekarno-Hatta.
Tahani menjelaskan, sejak awal jemaah diinformasikan dengan jelas dan ditangani dengan baik oleh pihak maskapai dan Kementerian Agama. Pesawat yang semula dijadwalkan langsung menuju Jakarta dialihkan ke Medan untuk pemeriksaan menyeluruh menyusul ancaman yang diterima melalui email.
Selama berada di Medan, jemaah diberikan layanan penuh, mulai dari penginapan, makanan, hingga pendampingan medis dan keamanan. Mereka merasa sangat diperhatikan dan pengalamannya terasa begitu manusiawi.
"Banyak di antara kami yang belum pernah ke Medan. Jadi ini bagaikan bonus setelah haji," tambahnya bersama Fahrurozi, seorang jemaah lainnya.
Kini, setelah sampai di rumah masing-masing, para jemaah membawa lebih dari sekadar buah tangan. Mereka membawa kisah tentang keimanan, ketenangan dalam ujian, dan betapa takdir kadang menyelipkan cerita indah di tengah kekhawatiran.