Evaluasi Mendalam Dituntut Demi Kenikmatan Jemaah Haji di Puncak Ibadah
Evaluasi Mendalam Dituntut Demi Kenikmatan Jemaah Haji di Puncak Ibadah
Bertempat di Makkah, Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyorot permasalahan utama yang dihadapi jemaah haji, khususnya terkait distribusi makanan selama puncak ibadah haji di periode tarwiyah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Cucun menilai bahwa hal ini memerlukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan katering agar kejadian yang serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Sejak awal, kami telah melakukan pemeriksaan terhadap para penyedia layanan makanan. Perlu diingat, perusahaan yang mengelola katering berbeda dengan yang bertanggung jawab atas hotel maupun transportasi di Armuzna," ujar Cucun kepada wartawan pada Selasa (10/6/2025).
Berdasarkan laporan Timwas Haji DPR RI, pelayanan makanan di hotel berjalan lancar dengan jemaah memperoleh tiga kali makan setiap hari. Namun, masalah muncul saat jemaah memasuki fase puncak haji.
"Catatan penting kami adalah minimnya sosialisasi kepada jemaah. Selama fase tarwiyah pada 8 Zulhijah hingga puncak ibadah di Armuzna, peserta hanya menerima lauk tanpa nasi," jelas Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Cucun mengungkapkan bahwa penyediaan nasi memang direncanakan oleh perusahaan yang berbeda yang bertugas di wilayah Armuzna. Akan tetapi, informasi ini tidak tersampaikan dengan baik kepada jemaah, sehingga banyak yang hanya makan lauk tanpa mengetahui bahwa nasi akan didistribusikan secara terpisah.
"Padahal makanan sudah disiapkan. Namun karena kurangnya sosialisasi, jemaah kebingungan. Bahkan pada tanggal 8, ada jemaah yang hanya menerima sarapan di pagi hari dan tidak mendapatkan makanan lagi hingga malam karena belum diberangkatkan," ungkapnya.
Politikus Fraksi PKB ini menegaskan bahwa permasalahan ini perlu menjadi perhatian serius semua pihak terkait, termasuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited yang merupakan mitra dalam penyediaan layanan makanan.
"Ke depan, perlu dipikirkan solusi praktis, seperti penyediaan nasi siap saji yang langsung dapat dikonsumsi tanpa harus menunggu distribusi dari pihak lain. Ini menyangkut kenyamanan dan kesehatan jemaah," tegasnya.
Dengan adanya pengalaman ini, Timwas Haji DPR RI mendorong adanya perbaikan sistematis dalam perencanaan dan pelaksanaan logistik haji, terutama di titik-titik krusial seperti Armuzna. Semoga evaluasi menyeluruh dapat memastikan kenyamanan dan kemudahan jemaah haji dalam menunaikan ibadah dengan lancar.