Kerikil untuk Ritual Lempar Jumrah Haji Dipersiapkan Setiap Tahun

Kerikil untuk Ritual Lempar Jumrah Haji Dipersiapkan Setiap Tahun

Jumlah besar kerikil menjadi kebutuhan utama setiap tahun dalam pelaksanaan ibadah haji. Ratusan juta butir kerikil dibutuhkan untuk ritual lempar jumrah yang diwajibkan setiap jemaah haji.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Salim bin Abu Ja'd, dari Ibnu Abbas RA:

“Ketika Ibrahim AS mendatangi tempat-tempat ibadah haji, setan menggadangnya di jumrah Aqabah, Ibrahim lantas melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Di jumrah kedua (Wustha), setan menghadang Ibrahim lagi, Ibrahim pun melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi. Dan di jumrah ketiga (Sugra) setan menghadang Ibrahim lagi, maka Ibrahim melemparinya dengan tujuh kerikil hingga membuatnya jatuh terkapar di atas bumi.” - Ibnu Abbas RA berkata, “Kalian melempari setan dan mengikuti jejak bapak kalian (Ibrahim).” (HR Baihaqi dan Al Hakim)

Asal mula lempar jumrah ini juga dijelaskan dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq terjemahan Abdurrahim dan Masrukhin.

Perhitungan Kerikil untuk Ritual Lempar Jumrah

Setiap jemaah melepmpar kerikil ke arah tiga tempat jumrah (Aqabah, Wustha, dan Sugra) selama tiga hari setelah hari 10 Zulhijah. Jumlah kerikil dibutuhkan bervariasi tergantung pada nafar (keberangkatan dari Mina).

  • Nafar Awal: Jemaah meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah, membutuhkan 49 butir kerikil.
  • Nafar Tsani: Jemaah meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah, membutuhkan 70 butir kerikil.

Kerikil yang Hilang? Tidak, Dikumpulkan dan Disediakan Untuk Tahun Berikut

Kerikil ini yang dilempar jutaan jemaah haji pun tidak hilang begitu saja. Dilansir dari Arab News, salah satu staf Kidana Development Company, perusahaan pengembang utama tempat-tempat suci, Ahmed Al Subhi menjelaskan bahwa kerikil bekas lempar jumrah jatuh ke ruang bawah tanah yang kedalamannya mencapai 15 meter.

“Jutaan kerikil akan mengendap di area tersebut lalu dikumpulkan menggunakan sabuk pengangkut. Setelah itu, kerikil akan dibersihkan dan disimpan untuk pelaksanaan haji tahun berikutnya. “ terangnya.

Maka, kerikil yang digunakan dalam ritual haji tahun ini akan menjadi bagian dari persediaan untuk jemaah haji di tahun mendatang, sebuah proses daur ulang yang sederhana namun penuh makna.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url