Memilih Antara Haji Furoda dan Haji Plus di Tahun 2025

Memilih Antara Haji Furoda dan Haji Plus di Tahun 2025

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Antrian haji yang panjang, bahkan puluhan tahun di beberapa daerah, menjadi salah satu kendala utama. Oleh karena itu, hadirlah program haji furoda dan haji plus sebagai solusi untuk mempercepat pelaksaan ibadah haji. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara keduanya? Dan mana yang lebih menguntungkan di tahun 2025?

Pengertian Haji Furoda dan Haji Plus

Menurut buku "Ekosistem Haji" karya Endang Jumali, Prayoga P Harto, dan Edy Suprapto, haji furoda didefinisikan sebagai jenis haji di luar kuota resmi pemerintah Indonesia. Visa haji furoda dikeluarkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi. Jenis haji ini juga dikenal sebagai haji mujamalah, dan pelaksanaannya hanya dapat dilakukan melalui undangan resmi dari Kerajaan Arab Saudi yang disalurkan melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Sementara itu, haji plus atau haji khusus adalah ibadah haji yang diselenggarakan oleh PIHK menggunakan visa dari kuota resmi pemerintah Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019. Calon jemaah haji khusus umumnya memiliki kemampuan finansial untuk membiayai Biaya Perjalanan Ibadah Haji Khusus (Bipih), serta kesiapan teknis, kompetensi, dan finansial.

Perbandingan Haji Furoda dan Haji Plus

1. Biaya

Biaya haji furoda 2025 sangat bervariasi, tergantung fasilitas dan layanan yang ditawarkan PIHK. Berdasarkan penelusuran, harga paket haji furoda berkisar antara USD 16.500 hingga USD 45.000, atau sekitar Rp 300 juta hingga Rp 700 juta (jika dikonversi ke Rupiah).

Biaya haji plus relatif lebih terjangkau, dengan rata-rata harga antara USD 11.500 hingga USD 20.500, setara dengan Rp 188,8 juta hingga Rp 336,6 juta (mengacu pada kurs Rp 16.420). Bahkan, beberapa PIHK menawarkan paket lebih ekonomis mulai dari USD 10.000.

2. Waktu Tunggu

Buku "Istitha'ah Menuju Haji Mabrur" karya Agung Budi Prasetiyono menyebutkan bahwa masa tunggu haji plus berkisar 5-9 tahun, lebih singkat dibanding haji reguler yang bisa antre hingga puluhan tahun. Sebagai perbandingan, calon jemaah haji furoda memiliki keistimewaan karena dapat langsung diberangkatkan pada tahun yang sama saat mendaftar, tanpa perlu menunggu lama.

3. Legalitas

Keduanya, haji furoda dan haji plus, berada di bawah pengawasan Kementerian Agama (Kemenag) dan dilaksanakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Travel haji atau yayasan yang tidak memiliki izin resmi tidak diperkenankan mengatur keberangkatan haji furoda.

PIHK diwajibkan untuk melaporkan rencana keberangkatan calon jemaah kepada Kemenag. Jika kewajiban ini tidak dipenuhi, izin operasional mereka dapat dicabut.

4. Fasilitas

Haji furoda dan haji plus menawarkan layanan yang lebih baik dibandingkan haji reguler. Namun, haji furoda unggul dalam hal kenyamanan dan kemewahan yang disediakan, sebanding dengan biaya yang harus dibayarkan.

Jemaah haji furoda akan memperoleh visa resmi yang tercatat dalam aplikasi e-Hajj milik pemerintah Arab Saudi, lengkap dengan tasreh khusus untuk ibadah haji. Akomodasi di hotel berbintang lima juga disediakan, tergantung pada paket yang dipilih.

Transportasi menggunakan pesawat Saudi Airlines langsung ke Jeddah, dan fasilitas eksklusif lainnya seperti maktab khusus, hotel transit di Mina, serta tenda ber-AC di Arafah juga tersedia. Dengan fasilitas-fasilitas ini, haji furoda sangat cocok bagi calon jemaah yang memprioritaskan kenyamanan selama menjalankan ibadah.

Kesimpulan

Memilih antara haji furoda dan haji plus tergantung pada prioritas masing-masing calon jemaah. Bagi mereka yang ingin segera berangkat haji dan menginginkan kenyamanan maksimal, haji furoda bisa menjadi pilihan. Sementara bagi mereka yang ingin biaya lebih terjangkau, haji plus bisa menjadi solusi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url