Nasib Orang Mengingkari Ayat Tuhan - Ingkar Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Ingkar salah satunya dijelaskan melalui topik Nasib Orang Mengingkari Ayat Tuhan, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Ghafir (40:69)

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗاَنّٰى يُصْرَفُوْنَۚ

69. Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan?

Tafsir Jalalain

(Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah?) membantah Alquran. (Bagaimanakah) (mereka dapat dipalingkan) dari iman?

Tafsir Tahlili Kemenag

Allah menyatakan kepada Nabi Muhammad, apakah ia tidak memerhatikan orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah yang menerangkan dan membuktikan keesaan-Nya dan adanya hari kebangkitan. Orang-orang kafir itu membantah tanpa mengemukakan dalil-dalil yang kuat atau yang dapat diterima akal dan pikiran yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa kekafiran dan keingkaran mereka itu tidak beralasan sedikit pun. Jika ada alasan yang mereka kemukakan, maka alasan itu semata-mata hanya karena ingin mengelakkan diri dari seruan Muhammad.

QS. Ghafir (40:70)

اَلَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِالْكِتٰبِ وَبِمَآ اَرْسَلْنَا بِهٖ رُسُلَنَا ۗفَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَۙ

70. (Yaitu) orang-orang yang mendustakan Al Kitab (Al Quran) dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui,

Tafsir Jalalain

(Orang-orang yang mendustakan Alkitab) yakni Al-Qur'an (dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus) dengan membawa ajaran tauhid dan berita tentang adanya hari berbangkit; mereka adalah orang-orang kafir Mekah. (Kelak mereka akan mengetahui) akibat dari kedustaan mereka.

Tafsir Tahlili Kemenag

Orang-orang yang ingkar itu kelak akan mengetahui akibat keingkaran mereka. Hal ini merupakan peringatan yang sangat keras, sebagaimana firman Allah:

وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ ١٠ (المطفّفين)

Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan! (al-Muṭaffifīn83: 10)

QS. Ghafir (40:71)

اِذِ الْاَغْلٰلُ فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلٰسِلُۗ يُسْحَبُوْنَۙ

71. ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,

Tafsir Jalalain

(Ketika belenggu dipasang di leher mereka) lafal Idz di sini bermakna Idzaa yakni ketika (dan rantai-rantai) pun dipasang pula di leher mereka. Lafal As-Salaasilu ini diathafkan kepada lafal Al-Aghlaalu. Atau berkedudukan menjadi Mubtada sedangkan Khabarnya tidak disebutkan, yaitu lafal Fii Arjulihim. Dengan demikian maka artinya ialah, Dan rantai-rantai pun dipasang pada kaki mereka Atau Khabar lafal As-Salaasilu ini ialah ayat berikutnya, yaitu (seraya mereka diseret) dengannya.

Tafsir Tahlili Kemenag

ثُمَّ اِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَاِلَى الْجَحِيْمِ ٦٨ (الصّٰۤفّٰت)

Kemudian pasti tempat kembali mereka ke neraka Jahim. (aṣ-Ṣāffāt37: 68)

Dan firman Allah

خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ ٤٧ ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ ٤٨ ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ ٤٩ اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ ٥٠ (الدخان)

Peganglah dia kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka, kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab (dari) air yang sangat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia. Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan. (ad-Dukhān44: 47-50)

QS. Ghafir (40:72)

فِى الْحَمِيْمِ ەۙ ثُمَّ فِى النَّارِ يُسْجَرُوْنَۚ

72. ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,

Tafsir Jalalain

(Ke dalam air yang sangat panas) yakni neraka Jahanam (kemudian mereka dibakar dalam api) maksudnya, mereka dibakar oleh api neraka.

Tafsir Tahlili Kemenag

Ayat ini sama isinya dan maksudnya dengan firman Allah:

ثُمَّ اِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَاِلَى الْجَحِيْمِ ٦٨ (الصّٰۤفّٰت)

Kemudian pasti tempat kembali mereka ke neraka Jahim. (aṣ-Ṣāffāt37: 68)

Dan firman Allah

خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ ٤٧ ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ ٤٨ ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ ٤٩ اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ ٥٠ (الدخان)

Peganglah dia kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka, kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab (dari) air yang sangat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia. Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan. (ad-Dukhān44: 47-50)

QS. Ghafir (40:73)

ثُمَّ قِيْلَ لَهُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تُشْرِكُوْنَۙ

73. kemudian dikatakan kepada mereka: "Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan,

Tafsir Jalalain

(Kemudian dikatakan kepada mereka) sebagai celaan dan penelanjangan, ("Manakah berhala-berhala yang selalu kalian persekutukan?)

Tafsir Tahlili Kemenag

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa sebagaimana Allah telah membiar-kan sesat orang-orang musyrik, sehingga tidak ada satu perbuatan pun yang diterima dari mereka sebagai amal saleh, maka demikian pula sikap Allah terhadap semua pekerjaan yang telah dilakukan orang-orang kafir. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari amal-amal mereka.

QS. Ghafir (40:74)

مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا بَلْ لَّمْ نَكُنْ نَّدْعُوْا مِنْ قَبْلُ شَيْـًٔاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ الْكٰفِرِيْنَ

74. (yang kamu sembah) selain Allah?" Mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu". Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir.

Tafsir Jalalain

(Selain Allah?") yang kalian sembah selain-Nya; yang dimaksud adalah berhala-berhala. (Mereka menjawab, "Mereka telah hilang lenyap) artinya, telah tiada (dari kami) maka kami tidak melihat mereka (bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu") mereka mengingkari penyembahan mereka kepada berhala-berhala itu. Kemudian berhala-berhala sesembahan mereka itu didatangkan, selanjutnya dikatakan kepada mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, adalah makanan Jahanam." (Q.S. Al-Anbiya, 98). (Seperti demikianlah) yakni sebagaimana disesatkan-Nya orang-orang yang mendustakan Alquran (Allah menyesatkan orang-orang kafir.)

Tafsir Tahlili Kemenag

Mereka menjawab bahwa berhala-berhala itu telah menghilang dari mereka, telah mengikuti jalan yang lain, dan membiarkan mereka ditimpa bencana dan kesengsaraan pada hari itu. Mereka mengakui bahwa sebenarnya selama hidup di dunia mereka telah mengikuti agama dan kepercayaan yang salah dan menyembah sesuatu yang tidak layak disembah.

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa sebagaimana Allah telah membiar-kan sesat orang-orang musyrik, sehingga tidak ada satu perbuatan pun yang diterima dari mereka sebagai amal saleh, maka demikian pula sikap Allah terhadap semua pekerjaan yang telah dilakukan orang-orang kafir. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari amal-amal mereka.

QS. Ghafir (40:75)

ذٰلِكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَفْرَحُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَمْرَحُوْنَ

75. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).

Tafsir Jalalain

Dikatakan pula kepada mereka, ("Yang demikian itu) yakni azab itu (disebabkan kalian bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar) yaitu melakukan perbuatan syirik dan ingkar kepada adanya hari berbangkit (dan karena kalian selalu bersuka ria) artinya, terlalu berlebih-lebihan di dalam bersuka ria.

Tafsir Tahlili Kemenag

Ayat ini menerangkan sebab-sebab Allah menimpakan azab yang pedih kepada orang-orang kafir. Di antaranya adalah karena mereka merasa gembira dan bahagia tanpa merasa berdosa selama hidup di dunia mengerjakan perbuatan-perbuatan syirik, seperti menyembah lebih dari satu tuhan, menyembah tuhan yang lain di samping menyembah Allah, atau mengakui bahwa ada makhluk-makhluk selain Allah mempunyai kekuatan gaib yang menyamai kekuatan-Nya. Di samping itu, mereka juga melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, serta berlaku congkak, sombong, dan zalim terhadap manusia.

QS. Ghafir (40:76)

اُدْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ

76. (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong".

Tafsir Jalalain

(Masuklah kalian ke pintu-pintu neraka Jahanam, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat) yakni tempat tinggal (bagi orang-orang yang sombong.")

Tafsir Tahlili Kemenag

Lalu orang-orang kafir itu diperintahkan untuk masuk ke dalam neraka melalui pintu-pintunya, sesuai dengan keadaan perbuatan jahat yang telah mereka lakukan. Mereka juga diperintahkan untuk tetap berada di dalam neraka Jahanam karena itulah tempat yang layak bagi orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri kepada-Nya.

Topik "Nasib Orang Mengingkari Ayat Tuhan" menunjukkan bagian penting dari tema "Ingkar", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url