Puasa Tarwiyah: Amal Sunnah jelang Idul Adha
Puasa Tarwiyah: Amal Sunnah jelang Idul Adha
Puasa Tarwiyah adalah salah satu amalan sunnah yang dikerjakan oleh umat muslim menjelang Hari Raya Idul Adha. Puasa ini biasanya dilaksanakan pada tanggal 8 Zulhijah, sehari sebelum puasa Arafah.
Hadits Puasa Tarwiyah
Menurut beberapa pendapat, tidak ada hadits yang secara tegas menyatakan hukum puasa Tarwiyah. Namun, terdapat hadits lemah yang menyebutkan:
"Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun." (Musnad Firdaus Juz II)
Pendapat lain mengacu pada hadits dari Ibnu Abbas RA yang menyebutkan:
"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah, selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan setahun berpuasa, dan satu malam mendirikan salat malam setara dengan saat pada malam Lailatul Qadar." (HR Tirmidzi)
Hukum Puasa Tarwiyah
Hukum Puasa Tarwiyah adalah sunnah, artinya tidak wajib dilakukan oleh semua muslim. Meskipun tidak ada hadits shahih yang secara langsung membahas puasa Tarwiyah, amalan ini sangat dianjurkan karena merupakan bagian dari rangkaian amal kebaikan yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.
Waktu Mengerjakan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan setiap tanggal 8 Zulhijah. Berdasarkan Penetapan 1 Zulhijah 1446 H, maka pada tahun 2025, puasa Tarwiyah jatuh pada 4 Juni 2025.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai Allah SWT daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Para sahabat ada yang bertanya, 'Walaupun jihad di jalan Allah, ya Rasulullah?' Beliau menjawab, "Iya benar. Kecuali orang-orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian yang mati selama-lamanya (menjadi syahid)." (HR Bukhari, Ahmad, dan Tirmidzi)
Ini menunjukkan bahwa keutamaan mengerjakan amal kebaikan, termasuk puasa Tarwiyah, pada waktu ini lebih besar daripada jihad.
Perbedaan Antara Puasa Tarwiyah dan Arafah
1. **Waktu**: Puasa Tarwiyah dikerjakan setiap 8 Zulhijah, sementara puasa Arafah pada 9 Zulhijah. 2. **Keutamaan**: Kedua puasa ini sama-sama memiliki keutamaan besar pada sepuluh hari pertama Zulhijah. Namun, puasa Arafah dipercaya dapat menghapus dosa satu tahun yang telah berlalu dan akan datang, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, kemudian beliau menjawab bahwa puasa itu melebur dosa satu tahun yang telah berlalu dan yang akan datang." (HR Muslim)
3. **Niat**: Niat untuk puasa Tarwiyah dan Arafah berbeda, mencerminkan nama ibadah masing-masing:
**Niat Puasa Tarwiyah:**
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."
**Niat Puasa Arafah:**
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."