Saudi Beralih Sistem, Haji Furoda Tak Tersedia Tahun Ini

Saudi Beralih Sistem, Haji Furoda Tak Tersedia Tahun Ini

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dipastikan tidak mengeluarkan visa haji furoda pada musim haji 1446 H/2025 M. Hal ini menandai tahun pertama setelah sekian lama sistem haji furoda diberlakukan. Informasi ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Sekjen DPP AMPHURI), Zaky Zakaria.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, serta Ditjen PHU Kemenag, tidak ada penerbitan visa furoda pada haji tahun ini. Kesimpulan ini juga dikonfirmasi melalui sistem elektronik Masar Nusuk.

"Iya, memang tahun ini Kerajaan Arab Saudi, sistem furoda itu memang belum dibuka dan mungkin tidak akan dibuka. Sampai menjelang wukuf sekarang, semua jalur sudah tutup. Baik furoda, haji khusus, haji reguler, haji kuota, semuanya sudah ditutup untuk penerbitan visanya," jelas Zaky Zakaria.

Zaky menilai kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Arab Saudi melakukan transformasi besar dalam sistem haji mereka. "Ya alasan memang visa furoda ini kan kategorinya nonkuota ya. Nonkuota ini memang itu hak prerogatif Saudi untuk menerbitkan atau tidak. Cuma yang jelas, secara umum, saya menilai sih Saudi tahun ini membuat satu percobaan. Bisa dikatakan percobaan untuk mencari penyelenggaraan Haji yang ideal," kata Zaky.

Transisi ini diperkuat dengan jumlah jemaah haji tahun ini yang lebih sedikit dibandingkan tahun 2024. Kuota resmi hanya sekitar 1,3 juta jemaah dari seluruh dunia, jauh menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 1,8 juta. Lebih lanjut, Zaky menjelaskan bahwa Saudi tengah melakukan perubahan menyeluruh dalam sistem penyelenggaraan haji. Setelah sebelumnya menggunakan sistem syekh (syekh-syekh) pada tahun 80-90-an, kemudian beralih ke sistem muassasah, kini Saudi telah menerapkan sistem syarikah, yaitu penyelenggara haji berbasis perusahaan swasta.

Transformasi ini bertujuan menciptakan penyelenggaraan haji yang lebih tertib, aman, dan nyaman. Saudi tidak ingin kejadian tahun lalu terulang, di mana ribuan jemaah dilaporkan meninggal dunia di Mina akibat cuaca panas ekstrem dan keterbatasan fasilitas. "Nah ini yang mungkin diantara yang membuat kenapa diantara furoda ini tidak ada. Menurut media Arab, 85% dari jemaah yang wafat tahun lalu adalah yang nonprosedural. Nah mungkin Saudi tidak ingin mengulang kejadian tahun lalu. Mereka mulai menyesuaikan jumlah jemaah dengan kapasitas, khususnya kapasitas Mina yang sangat terbatas," ungkap Zaky.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url