Tulis Dan Baca Adalah Kunci Ilmu Pengetahuan - Ilmu Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Ilmu salah satunya dijelaskan melalui topik Tulis Dan Baca Adalah Kunci Ilmu Pengetahuan, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Al-'Alaq (96:1)

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

Tafsir Jalalain

(Bacalah) maksudnya mulailah membaca dan memulainya (dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan) semua makhluk.

Tafsir Tahlili Kemenag

Allah memerintahkan manusia membaca (mempelajari, meneliti, dan sebagainya.) apa saja yang telah Ia ciptakan, baik ayat-ayat-Nya yang tersurat (qauliyah), yaitu Al-Qur’an, dan ayat-ayat-Nya yang tersirat, maksudnya alam semesta (kauniyah). Membaca itu harus dengan nama-Nya, artinya karena Dia dan mengharapkan pertolongan-Nya. Dengan demikian, tujuan membaca dan mendalami ayat-ayat Allah itu adalah diperolehnya hasil yang diridai-Nya, yaitu ilmu atau sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.

QS. Al-'Alaq (96:2)

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Tafsir Jalalain

(Dia telah menciptakan manusia) atau jenis manusia (dari 'alaq) lafal 'Alaq bentuk jamak dari lafal 'Alaqah, artinya segumpal darah yang kental.

Tafsir Tahlili Kemenag

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. (ar-Rūm30: 20)

Asal usulnya itu juga labil, zigot itu bisa tidak menempel di rahim, atau bisa terlepas lagi dari rahim itu, sehingga pembentukan manusia terhenti prosesnya. Oleh karena itu, manusia seharusnya tidak sombong dan ingkar, tetapi bersyukur dan patuh kepada-Nya, karena dengan kemahakuasaan dan karunia Allah-lah, ia bisa tercipta. Allah berfirman menyesali manusia yang ingkar dan sombong itu:

اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ ٧٧

Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata! (Yāsīn36: 77)

Menurut kajian ilmiah, ‘alaqah merupakan bentuk perkembangan pra-embrionik, yang terjadi setelah percampuran sel mani (sperma) dan sel telur. Moore dan Azzindani menjelaskan bahwa ‘alaqah dalam bahasa Arab berarti lintah (leech) atau suatu suspensi (suspended thing) atau segumpal darah (a clot of blood). Lintah merupakan binatang tingkat rendah, berbentuk seperti buah per, dan hidup dengan cara menghisap darah. Jadi ‘alaqah merupakan tingkatan (stadium) embrionik, yang berbentuk seperti buah per, di mana sistem kardiovaskuler (sistem pembuluh-jantung) sudah mulai tampak, dan hidupnya tergantung dari darah ibunya, mirip dengan lintah. ‘Alaqah terbentuk sekitar 24-25 hari sejak pembuahan. Jika jaringan pra-embrionik ‘alaqah ini diambil keluar (digugurkan), memang tampak seperti segumpal darah (a blood clot like). Lihat pula telaah ilmiah pada penjelasan Surah Nūḥ71 ayat 14.

QS. Al-'Alaq (96:3)

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

Tafsir Jalalain

(Bacalah) lafal ayat ini mengukuhkan makna lafal pertama yang sama (dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah) artinya tiada seorang pun yang dapat menandingi kemurahan-Nya. Lafal ayat ini sebagai Haal dari Dhamir yang terkandung di dalam lafal Iqra'.

Tafsir Tahlili Kemenag

Allah meminta manusia membaca lagi, yang mengandung arti bahwa membaca yang akan membuahkan ilmu dan iman itu perlu dilakukan berkali-kali, minimal dua kali. Bila Al-Qur’an atau alam ini dibaca dan diselidiki berkali-kali, maka manusia akan menemukan bahwa Allah itu pemurah, yaitu bahwa Ia akan mencurahkan pengetahuan-Nya kepadanya dan akan memperkokoh imannya.

QS. Al-'Alaq (96:4)

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

Tafsir Jalalain

(Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris a.s.

Tafsir Tahlili Kemenag

Di antara bentuk kepemurahan Allah adalah Ia mengajari manusia mampu menggunakan alat tulis. Mengajari di sini maksudnya memberinya kemampuan menggunakannya. Dengan kemampuan menggunakan alat tulis itu, manusia bisa menuliskan temuannya sehingga dapat dibaca oleh orang lain dan generasi berikutnya. Dengan dibaca oleh orang lain, maka ilmu itu dapat dikembangkan. Dengan demikian, manusia dapat mengetahui apa yang sebelumnya belum diketahuinya, artinya ilmu itu akan terus berkembang. Demikianlah besarnya fungsi baca-tulis.

QS. Al-'Alaq (96:5)

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Tafsir Jalalain

(Dia mengajarkan kepada manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak diketahuinya) yaitu sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah, menulis dan berkreasi serta hal-hal lainnya.

Tafsir Tahlili Kemenag

Tafsir tidak tersedia setelah pembersihan.

QS. Al-'Alaq (96:6)

كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ

6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,

Tafsir Jalalain

(Ketahuilah) artinya memang benar (sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas)

Tafsir Tahlili Kemenag

Allah menyesali manusia karena banyak mereka yang cenderung lupa diri sehingga melakukan tindakan-tindakan yang melampaui batas, yaitu kafir kepada Allah dan sewenang-wenang terhadap manusia. Kecenderungan itu terjadi ketika mereka merasa sudah berkecukupan. Dengan demikian, ia merasa tidak perlu beriman, dan karena itu ia berani melanggar hukum-hukum Allah. Begitu juga karena sudah merasa berkecukupan, ia merasa tidak butuh orang lain dan merasa berkuasa, dan karena itu ia akan bertindak sewenang-wenang terhadap orang lain itu.

Topik "Tulis Dan Baca Adalah Kunci Ilmu Pengetahuan" menunjukkan bagian penting dari tema "Ilmu", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url