Awal Tahun Baru Islam: Jejak Muharram dalam Sejarah
Dalam tradisi umat Islam, 1 Muharram memiliki makna istimewa. Tanggal ini bukan sekadar awal bulan dalam kalender Hijriyah, tetapi juga menjadi penanda Tahun Baru Islam. Berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi yang dirayakan dengan kemeriahan dan pesta, Tahun Baru Islam lebih dimaknai sebagai momen introspeksi, hijrah, dan pembaruan diri.
Perjalanan sejarah penanggalan Hijriyah ini dan penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun baru Islam memberikan wawasan menarik tentang bagaimana umat Islam membangun sistem waktu yang khusus bagi dirinya.
Membangun Sistem Penanggalan Umat Islam
Sebelum penemuan Kalender Hijriyah, umat Islam belum memiliki sistem penanggalan yang baku. Surat-menyurat antara khalifah pusat dengan para pemimpin di wilayah kekuasaannya seringkali mengalami kebingungan karena kurangnya penanggalan yang jelas.
Situasi ini terjadi sekitar 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Abu Musa al-Asy'ari, salah satu gubernur, mengirimkan surat kepada Khalifah Umar dengan permintaan agar dibuat sistem kalender resmi agar urusan administrasi menjadi lebih tertib.
Permintaan tersebut ditanggapi serius oleh Umar bin Khattab. Ia mengumpulkan para sahabat Nabi untuk bermusyawarah guna menetapkan sistem penanggalan yang tetap bagi umat Islam.
Hijrah: Tonggak Sejarah Penanggalan Islam
Dalam pertemuan itu, para sahabat mempertimbangkan berbagai usulan mengenai titik awal penanggalan tahun Islam. Ada yang mengusulkan mulai dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada pula yang mengusulkan dari hari pertama Nabi SAW menerima wahyu, dan beberapa lain mengusulkan dari hari wafatnya Nabi SAW.
Akhirnya, para sahabat sepakat untuk menjadikan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai tonggak awal kalender Islam. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan mendalam tentang makna hijrah bagi umat Islam.
Khalifah Umar bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa tahun hijrah Nabi SAW adalah tahun satu, dan sejak saat itu penanggalan umat Islam disebut 'Tarikh Hijriyah.' Tanggal 1 Muharram pada tahun 1 Hijriah bertepatan dengan 16 Tammuz 622 Rumi (16 Juli 622 Masehi).
Muharram: Bulan Awal dan Makna Hijrah
Kalender Islam dikenal dengan nama hijriyah, kata ini berasal dari bahasa Arab 'Hijriyah' yang berarti berpindah. Kata ini diambil dari awal mula penanggalan ini yaitu hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
"Setelah Rasulullah SAW berhijrah, maka tahun itu menjadi awal mula penanggalan Islam atau penanggalan Hijriyah,"
ujar Dr. Asy-Syalbi dalam As-Sirah An-Nabawiyyah Al-Athirah.
Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, yang sejak zaman jahiliyah telah dimuliakan dan dihormati. Muharram juga berdekatan dengan bulan Dzulhijjah, saat umat Islam menunaikan ibadah haji.
Tidak sekadar pergantian angka tahun, 1 Muharram memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Ini adalah simbol hijrah, berpindah dari kegelapan menuju cahaya, dari lalai menuju kesadaran, dari dosa menuju taubat.