Hajar Aswad: Batu Surga yang Saksi Sejarah
Di tengah hiruk-pikuk ibadah di Tanah Suci Makkah, terdapat sebuah peninggalan bersejarah yang penuh misteri. Adalah Hajar Aswad. Batu yang dipercaya berasal langsung dari surga ini menarik perhatian jutaan umat Islam setiap tahunnya. Namun, tahukah kalian jika Hajar Aswad awalnya berwarna putih bersih? Kenapa sekarang menjadi hitam pekat?
Perubahan warna Hajar Aswad ini erat kaitannya dengan sebuah riwayat. Riwayat itu menyebutkan bahwa dosa-dosa manusia yang menyentuhnya lah yang menyebabkan batu ini berubah warna. Menariknya, perubahan ini sama sekali tidak mengurangi kemuliaan dan kedudukannya sebagai salah satu simbol kebesaran Allah SWT yang dijaga dan dihormati oleh seluruh umat Islam.
Sejarah dan Keutamaan Hajar Aswad
Kutipan tentang Hajar Aswad dijelaskan dalam berbagai sumber, mulai dari sejarah hingga hadits Nabi Muhammad SAW.
Asal Usul
Buku Sejarah Hajar Aswad & Maqam Ibrahim: Kisah Lengkap Batu dari Surga dan Jejak Kaki Nabi Ibrahim oleh Prof.Dr.Said Muhammad Bakdasy , menceritakan kisah Hajar Aswad, dimulai jauh di masa Nabi Ibrahim AS.
Berdasarkan riwayat Al-Azraqi yang mengutip Ibnu Ishaq, saat Nabi Ibrahim AS membangun Ka'bah, Nabi Ismail AS membantu ayahnya dengan memindahkan Maqam (tempat berdiri) agar ayahnya bisa menyelesaikan pembangunan. Ketika Nabi Ismail AS kembali dengan batunya, ia terkejut melihat batu lain sudah ada di tempatnya. "Wahai ayahku, dari mana engkau mendapatkan batu ini?" tanyanya. Nabi Ibrahim AS menjawab, "Batu ini didatangkan oleh orang yang tidak membuatku harus bersusah payah untuk mendapatkan batumu. Batu ini dibawa oleh Jibril".
Sejak Jibril menempatkan Hajar Aswad di posisinya, dan Nabi Ibrahim AS memulai pembangunan Ka'bah, batu suci itu langsung memancarkan cahaya yang memukau.
Karakteristik
Hajar Aswad, atau "batu surga", diyakini turun dari langit, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadits Nabi Muhammad SAW. Di tempatkan di sudut tenggara Ka'bah, batu ini berfungsi sebagai penanda awal bagi umat Islam saat melakukan tawaf. Sudut tersebut kini dikenal sebagai Rukun Hajar Aswad.
Awalnya, Hajar Aswad memiliki warna putih yang cemerlang, bahkan lebih terang dari salju dan susu. Seiring berjalannya waktu, batu Hajar Aswad berubah menjadi hitam pekat. Perubahan warna ini diyakini terjadi akibat dosa-dosa kaum musyrik yang menyentuhnya.
Keistimewaan
Hajar Aswad memiliki banyak keistimewaan yang membuatnya sangat dihormati dalam Islam. Apabila tidak memungkinkan untuk menyentuh atau menciumnya, umat Islam cukup memberikan isyarat lambaian tangan ke arahnya sebagai bentuk penghormatan. Berikut adalah beberapa keistimewaannya.
- Tangan Kanan Allah SWT di Muka Bumi - Sebuah riwayat menyebutkan, "Sesungguhnya rukun ini adalah tangan kanan Allah di muka bumi".
- Disunnahkan Mencium atau Melambaikan Tangan - Mencium atau mengisyaratkan tangan ke Hajar Aswad adalah sunnah, menandai awal dari tawaf.
- Memberikan Syafaat pada Hari Kiamat - Batu ini dipercaya akan memberikan syafaat bagi mereka yang menyentuhnya di hari kiamat kelak.
- Penanda Memulai Tawaf - Memulai tawaf dari Hajar Aswad merupakan salah satu ketentuan syariat yang wajib dipatuhi dalam ibadah haji dan umrah.
- Bagian Paling Mulia Ka'bah - Karena letaknya di bagian Ka'bah yang paling mulia, Hajar Aswad menjadi simbol yang sangat dihormati.
- Bagian dari Batu Yakut Surga - "Rukun dan Maqam Ibrahim merupakan dua batu yakut yang menjadi bagian dari batu yakut surga"
Peristiwa Bersejarah yang Membentuk Hajar Aswad Kini
Hajar Aswad telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa bersejarah yang mengubah fisiknya. Insiden seperti kebakaran, pencurian, dan vandalisme telah meninggalkan jejak berupa retakan dan pecahan pada batu ini.
- Kebakaran Ka'bah - Dua kebakaran besar di masa pra-Islam dan Islam menyebabkan Hajar Aswad semakin menghitam.
- Lapisan Perak Menipis -
- Pencurian oleh Qaramithah - Sekte Qaramithah mencuri batu ini pada tahun 317 H/929 M selama 22 tahun.
- Aksi Vandalisme dan Perusakan - Berbagai peristiwa berupa pemukulungan, penghanatan, dan pencurian yang dilakukan terhadap Hajar Aswad.
Hajar Aswad tetap menjadi simbol penting dan lambang kekuatan spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia.