Keadilan Allah SWT. Dalam Memberi Rezeki

Keadilan Allah SWT. Dalam Memberi Rezeki

Sebagai seorang Muslim, bagaimana kita melihat kehidupan orang-orang non muslim yang terlihat makmur? Pertanyaan ini seringkali muncul dan menimbulkan berbagai macam tafsir. Lalu, bagaimana pandangan Islam terkait hal ini? Menurut Al-Quran, Allah SWT. adalah Sang Maha Adil yang tidak akan mengabaikan usaha hamba-Nya. Allah SWT. berfirman dalam Surat Hud ayat 15: > "Siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka di dalamnya dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan." Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT. akan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan hamba-Nya. Jika seseorang menginginkan kesenangan duniawi seperti makanan, minuman, harta, dan anak cucu, Allah SWT. akan memberikannya. Namun, perlu diingat bahwa keberuntungan duniawi ini tidak akan menjamin keselamatan akhirat. Keadilan Allah SWT. diwujudkan melalui sistem usaha dan amal. Allah SWT. menyediakan rezeki bagi setiap hamba yang beribadah dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Usaha dan kerja keras menjadi kunci memperoleh rezeki di dunia, sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 120: > "Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." Namun, bagi mereka yang hanya menginginkan kesenangan duniawi tanpa persiapan untuk akhirat, Allah SWT. juga akan memberikan apa yang mereka inginkan. Namun, balasan atas tindakan mereka tetap akan ditentukan oleh Allah SWT. Meskipun demikian, Allah SWT. tidak sewenang-wenang dalam memberikan pahala. Allah SWT memiliki keadilan yang sempurna, Ia akan mengampuni dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, meskipun mereka bukanlah seorang muslim. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam Surat Hud ayat 117: > "Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim sedangkan penduduknya berbuat kebaikan." Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT. akan menjamin keselamatan negeri yang penduduknya berbuat kebaikan, baik dalam beragama maupun kehidupannya. Jadi, bagi umat Muslim, Allah SWT. memberikan tuntunan agar kita dapat meraih balasan di dunia dan akhirat. Dalam Surat ali-Imran ayat 145, Allah SWT. berfirman: > "Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu. Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." Melalui firman Allah SWT. ini, kita dapat memahami pentingnya niat. Jika niat dalam beramal hanya untuk balasan dunia, maka balasannya pun hanya akan duniawi. Namun, jika niat untuk mendapatkan pahala akhirat, Allah SWT. akan memberikan balasan yang lebih besar. Allah SWT. akan membalas orang-orang yang bersyukur, yaitu orang-orang yang mematuhi perintah-Nya dan selalu mendampingi Nabi-Nya. Kehidupan sebagai pemimpin juga memiliki peluang besar untuk mendapatkan bekal akhirat. Namun, dalam Al-Quraan juga disebutkan bahwa manusia selalu dalam keadaan merugi, kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh, seperti dalam Surah Al-Asr ayat 1-3: > "Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran." Oleh sebab itu, setiap Muslim, baik dalam profesi apapun, hendaknya senantiasa bersikap baik dan tidak tergolong dalam golongan orang-orang yang merugi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak