Mengapa Umrah Didaulukan?
Ibadah haji dan umrah merupakan dua pilar penting dalam Islam yang menjadi cita-cita setiap muslim. Keduanya dilaksanakan di Tanah Suci Makkah dan memiliki keutamaan masing-masing.
Banyak yang bertanya-tanya, mana yang sebaiknya didahulukan, umrah atau haji? Pernyataan ini sering kali muncul mengingat realitas pelaksanaan haji yang membutuhkan antrean panjang hingga bertahun-tahun. Hal ini membuat umrah menjadi pilihan yang lebih fleksibel karena dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun.
Namun, pertanyaan tersebut sebenarnya memiliki jawaban yang sederhana jika kita merujuk pada praktik Nabi Muhammad SAW dan pandangan para ulama.
Bagaimana Nabi Muhammad SAW?
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nabi Muhammad SAW telah menunaikan ibadah umrah terlebih dahulu sebelum menunaikan haji. Hal ini menjadi dasar bagi sebagian ulama dalam memperbolehkan umrah didahulukan daripada haji.
Dalam sebuah riwayat, sahabat Ikrimah bin Khalid bertanya kepada Ibnu Umar RA mengenai kabagimana pendapat mereka.Ibnu Umar menjawab bahwa hal tersebut diperbolehkan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Riwayat tersebut tertuang dalam HR Bukhari no. 1651:
“أَنَّ عِكْرِمَةَ بْنَ خَالِدٍ سَأَلَ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنِ الْعُمْرَةِ قَبْلَ الْحَجِّ، فَقَالَ : لَا بَأْسَ. قَالَ عِكْرِمَةُ : قَالَ ابْنُ عُمَرَ : اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَحُجَّ
Artinya: "Bahwa Ikrimah bin Khalid bertanya kepada Ibnu Umar RA tentang melaksanakan umrah sebelum haji. Maka Ibnu Umar menjawab, 'Tidaklah mengapa.' Ikrimah berkata, berkata Ibnu Umar RA, 'Nabi ﷺ melaksanakan umrah sebelum haji.'"
Umrah vs. Haji, Mana yang Dianjurkan?
Dalam Islam, menggabungkan umrah dan haji sebagai satu paket perjalanan ibadah menjadi sebuah pilihan yang baik. Namun, memilih mana yang harus didahulukan tergantung pada kemampuan dan kondisi masing-masing individu.
Seperti yang dijelaskan dalam buku "Antar Aku ke Tanah Suci" karya Miftah Faridl dan Budi Handrianto, faktor utama dalam menentukan prioritas ibadah haji atau umrah adalah kesiapan fisik, kondisi finansial dan faktor usia.
Pada akhirnya, setiap muslim yang telah mampu, baik secara fisik maupun finansial, tetap memiliki kewajiban untuk menunaikan ibadah haji. Tentunya, dengan mempertimbangkan kondisi fisik, keuangan, dan waktu yang tepat.
Tidak ada jawaban yang mutlak tentang mana yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, meskipun praktik Nabi Muhammad SAW dan pendapat para ulama dapat menjadi panduan bagi kita.
Penting selalu untuk bermusyawarah dengan orang-orang yang lebih berpengalaman serta mempertimbangkan kondisi diri sendiri sebelum mengambil keputusan.
Wallahu a'lam.