Para Bangsa Memandang: Korban Kekerasan di Palestina
Kita semua menyaksikan, hari demi hari, pembantaian massal serta kelaparan yang terjadi di Gaza. Sementara itu, buldoser-buldoser Israel bekerja tanpa henti, merubuhkan rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat. Bom demi bom dijatuhkan terhadap target-target sipil. Deklarasi resolusi, kritikan dunia, dan kutukan tidak tersentuh oleh Tel Aviv. Apa lagi yang ingin kita ungkapkan sebagai bentuk duka dan belasungkawa bagi saudara-saudara kita di Palestina?
Hati dan jiwa kita ikut berkabung melihat derita yang terus menerus menimpa mereka. Setiap hari, kita melihat pembunuhan demi pembunuhan, pengusiran demi pengusiran. Anak-anak muda Palestina berteriak kesakitan ketika pasukan militer Israel menyorok mereka dengan anjing-anjingShepherd Jerman.
Banyak media global yang menayangkan kekacauan dan kehancuran yang menimpa Palestina. Namun, Israel tetap membantah segala fakta dan bukti yang ada. Mereka merasa mampu membohongi seluruh dunia, tak terkecuali pemimpin Amerika dan Eropa.
Demi kebahagiaan dan kemerdekaan mereka, rakyat Palestina terus bersungkar dalam doa dan harapan. Mengagungkan dukungan untuk mereka yang berseru, seeking peace and justice. Kita berdoa dan mengirimkan bantuan sebesar kemampuan kita.
Dalam sebuah rekaman video yang menggugah perhatian, seorang bocah Palestina berteriak:
"Allah... Allah... Allah..."
Tidak ada yang menolong. Hanya kehancuran dan kesunyian yang mendengungkan di Gaza Strip, penjara raksasa yang terisolasi, tanpa air, listrik, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya
"Hati dan jiwa kita menangismu, Duhai Palestina. Sungguh kami tak tega membiarkan kalian sendirian menghadapi kekejaman demi kekejaman. Pembunuhan demokrasi, pengusiran brutal, penyiksaan yang tak terkira.
Bagaimana Allah SWT melihat negeri yang penuh dengan kekerasan dan penindasan?
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT akan bertanya pada manusia di hari kiamat:
"Wahai anak Adam, Aku sakit, tapi engkau tak menjenguk-Ku.
Apakah kita akan bisa menjawab pertanyaan Allah SWT di hari tersebut? Bagaimana kita bisa menyaingi belas kasih-Nya, yang menyeluruh dan hangat, yang selalu terbuka untuk semua makhluk?
Dunia hanya menonton, namun tidak berbuat apa-apa. Ucapan belasungkawa menjadi asap yang hilang ditelan angin, janji-janji bantuan yang tak kunjung terealisasi. .
Marilah kita melakukan aksi nyata, menolong saudara-saudara kita yang sedang terlantar di Palestina. Berikan perhatian, tunjukkan empati dan adakan solidaritas.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan keberanian untuk mereka yang berjuang demi kemerdekaan dan keadilan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa mereka dan lindungi mereka dari bahaya!