Pemulangan Jemaah Haji dari Jeddah Terkendala Situasi Politik Israel-Iran

Pemulangan Jemaah Haji dari Jeddah Terkendala Situasi Politik Israel-Iran

Pemulangan jemaah haji Indonesia dari Jeddah ke Surabaya sempat menemui kendala akibat dinamika perang antara Iran dan Israel yang berdampak pada penerbangan internasional.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Agama pada Selasa (24/06/2025), dua kloter jemaah asal Surabaya (SUB 43 dan SUB 44), masing-masing berjumlah sekitar 380 jemaah, mengalami penundaan penerbangan karena situasi eskalatif di sejumlah wilayah Timur Tengah.

Mempertimbangkan keamanan, maskapai Saudia Airlines mengambil keputusan untuk menunda keberangkatan kedua kloter tersebut. "Alhamdulillah, jemaahnya sudah ditempatkan dengan aman di hotel-hotel di Jeddah sambil menunggu kabar selanjutnya dari maskapai. Hingga kini belum ada jadwal terbaru, tapi insya Allah akan segera diberangkatkan setelah rotasi pesawat memungkinkan," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief di Makkah, Selasa (24/6/2025).

Meski demikian, Hilman menegaskan bahwa secara keseluruhan proses pemulangan jemaah haji Indonesia tetap berjalan lancar dan terjadwal. Sebagian besar kloter menggunakan rute aman seperti wilayah udara Oman dan penerbangannya masih berjalan sesuai jadwal. Koordinasi terus dilakukan dengan KJRI, KBRI, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, serta para penyedia layanan (syarikah).

Fase pemulangan dari Madinah akan dimulai pada 26 Juni 2025.

Hilman menjelaskan bahwa fase ini merupakan fase tersibuk mengingat lebih dari 100 ribu jemaah Indonesia masih berada di Arab Saudi. Setiap hari, terdapat sekitar 4.000 hingga 7.000 jemaah yang dijadwalkan kembali ke tanah air. "Kami terus memantau perkembangan secara ketat dan berupaya memastikan seluruh proses berjalan aman dan lancar. Mohon doa dari masyarakat Indonesia agar pemulangan ini tidak mengalami hambatan yang berarti," pungkasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak