Seruan Ucap Ulama Dunia untuk Mencegah Krisis Manusiawi di Gaza
Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza terus menjadi sorotan dunia. Terbaru, International Union of Muslim Scholars (IUMS) terus menerus mendesak dunia untuk bertindak. Pada 18 Juli 2025 di Doha, organisasi cendekiawan muslim independen ini mengeluarkan pernyataan resmi yang menyerukan umat Islam di seluruh dunia, termasuk para penceramah, pemimpin dunia, hingga organisasi internasional PBB untuk segera mengakhiri konflik di Gaza.

Dalam pernyataan empat poinnya, IUMS menyerukan kepada lembaga-lembaga internasional dan seluruh hati nurani di dunia untuk segera bertindak demi menyelamatkan nyawa dan martabat yang tersisa di Gaza.
"Ini adalah kewajiban umat Islam sebelum kewajiban siapa pun.
Presiden IUMS, Prof. Dr. Ali Mohieddin Al-Qaradaghi, menambahkan bahwa darah warga Gaza yang tewas akibat krisis di wilayah tersebut menjadi beban moral setiap umat Islam di seluruh dunia.
"Ya, darah anak-anak, perempuan, dan lansia di Gaza membebani hati nurani umat kita," ujarnya.
Seruan Jihad dan Perhatian Perilaku Umat Islam
Al-Qaradaghi juga menyerukan jihad dalam berbagai bentuk untuk membela warga Gaza yang mengalami kezaliman.
"Jihad, dalam segala bentuknya, untuk menyelamatkan mereka adalah kewajiban bagi bangsa kita. Hentikan kelaparan di Gaza... Hentikan genosida sekarang juga!"
Dalam pernyataannya, ulama sekaligus profesor hukum di Fakultas Syariah dan Studi Islam di Universitas Qatar di Doha tersebut juga menyampaikan seruan kepada pemimpin negara-negara Islam dan umat Islam yang kompeten di seluruh dunia untuk turut terlibat dalam perjuangan menyelamatkan warga Gaza.
"Saya menyerukan kepada pemerintah umat Islam, dan setiap individu yang cakap di antara rakyatnya, untuk terlibat dalam jihad komprehensif-dengan harta, nyawa, suara, dan pendirian, untuk menyelamatkan sisa-sisa nyawa tak berdosa di bawah pengepungan brutal dan genosida sistematis di Gaza,"
Sebagai penguatan pesan, Al-Qaradaghi juga mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 97 dan surah Ash-Shaffat ayat 24.
Kedua ayat tersebut ia kutip untuk memperingatkan masyarakat bahwa siapa pun yang tidak mendukung orang-orang tertindas padahal ia mempunyai kemampuan, maka ia telah mengkhianati ikatan persaudaraan dan prinsip keimanan, dan mendapat peringatan dari Allah SWT.
Pernyataan tersebut menyikapi semakin banyaknya korban jiwa yang berjatuhan di Gaza akibat krisis kelaparan, menyusul blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis Israel selama hampir lima bulan terhadap makanan, bahan bakar, air, dan pasokan kemanusiaan lainnya yang memasuki Gaza. Dilansir Aljazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat setidaknya 15 kematian akibat kelaparan dan kekurangan gizi terjadi setiap harinya, termasuk empat di antaranya anak-anak. Per Selasa (22/7) tercatat total korban kematian sebanyak 101 orang termasuk 80 di antaranya anak-anak.