Teladan Doa Nabi Sulaiman untuk Rezeki dan Kekayaan
Setiap insan tentu menginginkan kehidupan yang penuh ketenangan, rezeki yang melimpah, serta kemudahan dalam menjalani hari-hari. Dalam ajaran Islam, selain bekerja keras dan berusaha, kita diajarkan untuk memperbanyak doa sebagai sarana memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Berbicara tentang rezeki, Al-Qur'an surah At-Talaq ayat 2-3 menyampaikan janji Allah SWT:
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙوَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖ ......
_Artinya: " ... Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu."_
Doa menjadi bagian penting dalam usaha seseorang untuk mencapai keberkahan hidup. Teladan terbaik dalam hal ini adalah Nabi Sulaiman AS. Beliau bukan hanya dikenal bijaksana dan berkuasa, tetapi juga menyandang kemakmurkan yang melimpah. Semua itu tidak terlepas dari doanya yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT.
Doa Nabi Sulaiman Memohon Kekayaan dan Kekuasaan
Salah satu doa Nabi Sulaiman AS yang diabadikan dalam Al-Qur'an, terdapat dalam surah Shad ayat 35:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
_Artinya: "Dia berkata, 'Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.'" _
Doa ini mencerminkan keyakinan dan harapan Nabi Sulaiman AS kepada kemurahan Allah SWT. Ia memohon ampunan terlebih dahulu, kemudian meminta kekuasaan sebagai amanah yang besar. Dari sini, kita belajar bahwa meminta rezeki bukanlah hal yang salah, asalkan tetap dilandasi dengan rasa tawakal dan kesadaran diri sebagai hamba.
Doa Syukur Nabi Sulaiman
Setelah doanya dikabulkan dan dianugerahi kekuasaan serta kekayaan, Nabi Sulaiman AS tak lupa untuk bersyukur. Doa syukur beliau pun tertulis dalam Al-Qur'an, tepatnya surah An-Naml ayat 19:
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
_Artinya: "Dia (Sulaiman) tersenyum seraya tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dia berdoa, 'Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.'" _
Doa ini menjadi pengingat bagi kita agar tidak hanya berfokus pada permintaan, tetapi juga meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan.
Nabi Sulaiman dalam ayat tersebut tidak hanya mengingat nikmat yang ia terima, tetapi juga mengaitkannya dengan tanggung jawab untuk berbuat amal kebaikan yang diridhoi Allah SWT.