Mengenal Ilmu Mantiq & Manfaatnya

Dalam sejarahnya, ilmu ini disusun pertama kali oleh filsafat Yunani, terutama Aristoteles, namun kemudian disempurnakan dan dikembangkan lebih lanjut oleh para filsuf Islam. 

Ilmu mantiq adalah cabang ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah berpikir logis untuk mencapai kebenaran. Kata Mantiq adalah kalimat isim yang memiliki tiga makna :

1. الإدراكات الكلية (Al Idrakat Kulliyah) : banyak memahami

Idrak :

وصول النفس إلى المعنى

" sampai jiwa kepada makna”

Maksudnya adalah jiwa memahami/ mengerti / mendapatkan makna. disebutkan dalam kamus Mu’jamul Mu’ashirah :

أدرك المعنى بعقله : فهمه و تصوره عقله

“mengidrak makna dengan akalnya, artinya memahami makna dan mengambarkannya oleh akal”

Kulliyah : فقوله الكلية أي الكثيرة

 “ Kata musannif ( Syaikh Malawi) al Kulliyah artinya al ktsirah (yang banyak)”

(Hasyiah Shabban ala Syarah Sulam lil malawai, h.31)

2. القوة العاقلة (Al quwwah al 'aqilah) : Kemampuan Berlogika

3. Talaffuz : Berucap/berbicara 

ilmu ini membantu seseorang dalam membedakan argumen yang benar dari yang keliru. Ilmu mantiq dikembangkan untuk menyusun cara berpikir yang teratur, sistematis, dan bebas dari kesalahan dalam menalar. 

Manfaat Mantiq

Salah satu Syaikh di Al-Azhar, Al-Syaikhul Mu’allim Maulana Husam Ramadhan Hafidzahullahu Ta’ala berkata:

“Kitab-kitab tersebut; matan, syarah, dan hasyiah, jika kamu merampungkannya, jika kamu memberikan waktu yang lama untuk mempelajari dan memperjuangkannya, rela mengeluarkan apa yang kamu miliki dan dipelajari siang malam, itu akan sangat meringkas waktu yang kamu butuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya.

Katakanlah misalnya Ushufiqih, seandainya bisa difahami tanpa Manthiq, maka jika ada dua orang dengan kemampuan akal yang sama mempelajari Ushulfiqih, satunya mempelajari Manthiq sebelumnya dan yang satunya tidak, maka yang tidak mempelajarinya akan butuh 5 tahun untuk memahami Ushulfiqih, sedangkan yang mempelajari Manthiq akan hanya butuh 1 tahun untuk itu.”

Penjelasan Istilah

Kalimat Jinan Punya dua makna:

• Qalb, imam Ghazali menafsirkan qald dengan “lathifah Rabbaniah”. Qald dengan makna demikian dinamakan juga dengan “ruh” dan “nafs” (dua istilah dengan makna yang satu. Ini pendapat yang sahih)

• Zihn ; kemampuan jiwa untuk mengusahakan pendapat. Zihn makna ini adalah akal.

Malawi,h.32 33

***

Semoga bermanfaat! 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url