Barang Siapa Yang Kikir, Maka Sesungguhnya Ia Kikir Untuk Dirinya Sendiri - Diri Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Diri salah satunya dijelaskan melalui topik Barang Siapa Yang Kikir, Maka Sesungguhnya Ia Kikir Untuk Dirinya Sendiri, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Muhammad (47:38)

هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۚ فَمِنْكُمْ مَّنْ يَّبْخَلُ ۚوَمَنْ يَّبْخَلْ فَاِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَّفْسِهٖ ۗوَاللّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ ۗوَاِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْۙ ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْٓا اَمْثَالَكُمْ ࣖ

38. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.

Tafsir Jalalain

(Ingatlah kalian) wahai, kalian ingatlah (kalian ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan harta kalian pada jalan Allah) maksudnya untuk menafkahkan apa yang telah diwajibkan atas kalian, yaitu zakat. (Maka di antara kalian ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri) lafal Bakhila dapat bermuta'addikan 'Ala atau 'An, untuk itu dapat dikatakan Rakhila 'Alaihi dan Bakhila 'Anhu. (Dan Allahlah Yang Maha Kaya) artinya, tidak membutuhkan infak kalian (sedangkan kalianlah orang-orang yang berhajat) kepada-Nya (dan jika kalian berpaling) dari taat kepada-Nya (niscaya Dia akan mengganti kalian dengan kaum yang lain) Dia akan menjadikan yang lain sebagai pengganti kalian (dan mereka tidak akan seperti kalian) tidak akan berpaling dari taat kepada-Nya, bahkan mereka benar-benar akan taat kepada-Nya.

Tafsir Tahlili Kemenag

Diriwayatkan oleh al-Baihaqī, at-Tirmiżī dan lain-lainnya dari Abū Hurairah berkata:

تَلَا رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هٰذِهِ اْلآيَةَ اِلَى آخِرِهَا فَقَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللّٰهِ مَنْ هٰؤُلَاءِ الَّذِيْنَ اِنْ تَوَلَّيْنَا اسْتَبْدَلُوْا بِنَا ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْنَ اَمْثَالَنَا فَضَرَبَ رَسُوْلُ اللّٰهِ عَلَى مَنْكِبِ سَلْمَانَ ثُمَّ قَالَ: هٰذَا وَقَوْمُهُ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ هٰذَا الدِّيْنَ تَعَلَّقَ بِالثُّرَّيَا لَتَنَاوَلَهُ رِجَالٌ مِنْ فَارِسٍ.

Rasulullah saw membaca ayat ini sampai akhir, maka para sahabat bertanya,“Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu yang jika kami berpaling mereka akan menggantikan kami dan mereka tidak seperti kami?” Maka Rasulullah menepuk pundak Salmān, kemudian berkata, “Inilah orangnya dan kaumnya. Demi Allah yang diriku di tangan-Nya, seandainya agama itu tergantung di bintang Ṡurayya, itu akan digapai oleh orang-orang dari Persia.”

Topik "Barang Siapa Yang Kikir, Maka Sesungguhnya Ia Kikir Untuk Dirinya Sendiri" menunjukkan bagian penting dari tema "Diri", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url