BP Haji Optimis Kuota Haji 2026 Akan Meningkat
BP Haji Optimis Kuota Haji 2026 Akan Meningkat
Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) telah menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap wacana pengurangan kuota haji. Justru, BP Haji optimistis akan adanya penambahan kuota jemaah untuk musim haji 2026.
"Yang perlu dicatat adalah masyarakat tidak perlu khawatir tentang pengurangan kuota. Justru kami berharap dengan model kerja sama yang asistensi, yang bersamaan sejak awal seperti yang dilakukan hari ini, maksud saya hari ini adalah antara Menteri Haji dan Badan Penyelenggara Haji, itu bisa akan membuat banyak perubahan di tahun 2026," ujar Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam konferensi pers di Kantor BP Haji, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
"Yang jelas, masyarakat tidak perlu khawatir. Kita optimis tahun 2026 akan ada banyak perubahan positif, bahkan semoga ada penambahan kuota," imbuhnya.
Keyakinan Saudi Terhadap Indonesia Meningkat
Optimisme Dahnil didasari oleh peningkatan kepercayaan dari pemerintah Arab Saudi. Hal ini menyusul keputusan Presiden Prabowo membentuk badan setingkat kementerian khusus untuk mengurusi haji dan umrah.
"Mereka menyampaikan bahwasanya ini yang mereka tunggu-tunggu. Kenapa? Karena Indonesia itu jemaah hajinya paling besar dan tidak mudah untuk mengurusi jemaah haji sebesar jemaah haji Indonesia," jelas Dahnil, menambahkan bahwa tidak banyak negara yang memiliki institusi khusus setingkat kementerian hanya untuk urusan haji. Kebanyakan masih berada di bawah Kementerian Agama atau departemen lain.
Posisi Indonesia dinilai lebih siap dalam menjalin kerja sama teknis dan strategis dengan Saudi. "Makanya kemarin siang, tepatnya tadi siang, mereka mengundang kepala badan dan tim kami untuk berdiskusi lebih lanjut. Ini sinyal baik," tambahnya.
Kerja Sama yang Lebih Ketat
Dahnil juga menyatakan bahwa kedepannya kerja sama antara BP Haji dan Kementerian Haji Saudi akan dilakukan lebih erat sejak awal, termasuk dalam proses perencanaan dan pelaksanaan. Model asistensi langsung ini diyakini akan memperkecil potensi masalah yang terjadi seperti pada musim haji tahun ini.
Sebelumnya, Arab Saudi sempat mengkritisi penyelenggaraan haji Indonesia 2025 dan berwacana ingin memangkas kuota jemaah RI 2026 hingga 50 persen. Namun, wacana ini batal dilakukan berkat dimulainya langkah perbaikan di Indonesia dengan membentuk Badan Haji yang setingkat dengan kementerian.
"Jangan sampai nanti berkembang berita seolah-olah pemerintah Saudi sudah pasti potong kuota haji Indonesia tahun 2026. Bukan seperti itu. Itu hanya wacana yang muncul sebagai bentuk warning karena kondisi tahun ini. Mereka menyampaikan lagi, nggak usah khawatir. Karena mereka percaya Presiden sudah bentuk manajemen baru. Harapannya ini jadi titik awal perbaikan," pungkas Dahnil.