Doa Saat Menerima Daging Kurban

Doa Saat Menerima Daging Kurban

Hari raya Idul Adha bukan hanya tentang pelaksanaan ibadah kurban, tapi juga momentum untuk mempererat kepedulian sosial melalui pembagian daging kepada yang membutuhkan. Sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki tersebut, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan doa ketika menerima daging kurban. Dalam ajaran Islam, daging hewan kurban tidak hanya dimakan oleh mereka yang berkurban, tapi sebagian besar justru diperuntukkan bagi fakir miskin dan masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 28:

لِّيَشْهَدُوا۟ مَنَٰفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْلُومَٰتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۖ فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْبَآئِسَ ٱلْفَقِيرَ

Artinya: "Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir." Meski tidak ada doa khusus yang secara eksplisit diajarkan Nabi Muhammad SAW untuk menerima daging kurban, namun terdapat beberapa doa syukur yang bisa diamalkan oleh siapa pun yang menerima rezeki, termasuk daging kurban. Mengutip buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa yang ditulis Ahmad Zacky El-Syafa, berikut beberapa doa yang dianjurkan:

1. Doa Memohon Keberkahan

Doa ini dapat diamalkan untuk memohon keberkahan dan ampunan bagi pemberi:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيمَا رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ
Latin: Allahumma baarik lahum fiima razaqtahum, waghfirlahum, warhamhum
Artinya: "Ya Allah, berkahilah mereka dalam rezeki yang Engkau berikan, ampunilah dan sayangilah mereka."

Doa ini disebutkan dalam Shahih Muslim, diriwayatkan oleh Abdullah bin Busr RA. Rasulullah SAW membacanya ketika menerima suguhan makanan dari seseorang.

2. Doa Kebaikan untuk Orang Lain

Berikut doa kebaikan kepada orang yang memberi makanan:
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي
Latin: Allahumma ath'im man ath'amanii wasqi man saqaanii
Artinya: "Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberiku makan, dan berilah minum orang yang telah memberiku minum."

Doa ini juga berasal dari riwayat Shahih Muslim dan menunjukkan adab mulia Rasulullah SAW dalam menghargai pemberian orang lain.

3. Doa Syukur

Doa syukur atas rezeki yang tak terduga:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَزَقَنِي هَذَا مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، اللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ
Latin: Alhamdulillaahil-ladzii razaqanii haadzaa min ghairi haulin minnii wa laa quwwah, Allaahumma baarik lii fiihi
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rezeki ini tanpa daya dan kekuatan dariku. Ya Allah, berkahilah rezeki ini untukku."

Menerima daging kurban bukan hanya soal menerima makanan, tetapi juga tentang menghargai nilai spiritual, sosial, dan kebersamaan di hari besar Islam. Mengiringi penerimaan itu dengan doa adalah bentuk rasa syukur dan adab yang baik sebagai seorang muslim.

Tiga Bagian Daging Kurban

Pembagian daging kurban idealnya dilakukan dalam tiga bagian, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu Abbas. Rasulullah SAW membagi daging kurban sebagai berikut:

  • Sepertiga untuk keluarganya
  • Sepertiga untuk tetangga yang miskin
  • Sepertiga untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan

Pembagian ini menggambarkan semangat keadilan dan kasih sayang dalam Islam, serta pentingnya berbagi kepada sesama.

Menurut Fathul Mu'in karya Zainuddin Al-Malibari, dalam praktiknya, orang yang menyembelih atau panitia kurban boleh menerima bagian daging, namun bukan dalam bentuk upah. Melainkan dalam bentuk sedekah bila ia termasuk golongan miskin, atau pemberian bila ia termasuk golongan mampu.

Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Ali bin Abi Thalib RA, beliau berkata:

"Rasulullah SAW memerintahkan saya untuk mengurus unta kurban beliau dan membagikan daging, kulit, dan perlengkapan unta tersebut kepada orang miskin. Saya tidak mengambil satu pun sebagai upah."

(HR Bukhari dan Muslim)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url