Gunung Beterbangan - Gunung Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Gunung salah satunya dijelaskan melalui topik Gunung Beterbangan, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Al-Waqi'ah (56:6)

فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ

6. maka jadilah ia debu yang beterbangan,

Tafsir Jalalain

(Maka jadilah dua debu) yaitu berupa debu (yang beterbangan) yang menyebar ke mana-mana. Lafal Idzaa kedua menjadi Badal dari lafal Idza pertama.

Tafsir Tahlili Kemenag

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِۙ ٩

Dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan). (al-Ma‘ārij70: 9)

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ ٥

Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. (al-Wāqi‘ah56: 5)

QS. Al-Ma'arij (70:9)

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِۙ

9. dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan),

Tafsir Jalalain

(Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu) maksudnya bagaikan bulu domba ringannya, terbawa terbang oleh angin.

Tafsir Tahlili Kemenag

Tafsir tidak tersedia setelah pembersihan.

QS. Al-Muzzammil (73:14)

يَوْمَ تَرْجُفُ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا

14. Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan.

Tafsir Jalalain

(Pada hari berguncang) karena gempa yang dahsyat (bumi dan gunung-gunung, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan) tumpukan-tumpukan pasir (yang beterbangan) menjadi debu yang beterbangan yang pada sebelumnya kokoh bersatu. Lafal mahiilan berasal dari lafal haala, yahiilu; bentuk asalnya adalah mahyuulun, kemudian karena mengingat harakat dhammah dianggap berat atas huruf ya, maka dipindahkan kepada huruf ha, sehingga jadilah mahuwylun. Kemudian huruf wawu dibuang karena mengingat kedudukannya yang zaidah, sehingga jadilah mahuylun, selanjutnya harakat damah diganti menjadi kasrah untuk menyesuaikannya dengan huruf ya, sehingga jadilah mahiilun.

Tafsir Tahlili Kemenag

Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (al-Qāri‘ah101: 5)

QS. Al-Mursalat (77:10)

وَاِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْۙ

10. dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu,

Tafsir Jalalain

(Dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan) diletuskan hingga menjadi debu yang beterbangan.

Tafsir Tahlili Kemenag

Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari Kiamat) sehancur-hancurnya.” (Ṭāhā20: 105)

QS. Al-Qari'ah (101:5)

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ

5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Tafsir Jalalain

(Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan) atau bagaikan wool yang terhambur-hamburkan, karena ringannya, sehingga jatuh kembali rata dengan tanah.

Tafsir Tahlili Kemenag

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ

Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (an-Naml27 : 88)

وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا

Dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan. (al-Muzzammil73: 14)

وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ

Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. (an- Naba'78: 20)

Semua keterangan tersebut untuk menjelaskan bahwa gunung-gunung yang besar dan kuat seharusnya tetap tidak dapat digerakkan, tetapi al-Qāri‘ah dapat menghancurkannya, apalagi manusia makhluk yang lemah.

Topik "Gunung Beterbangan" menunjukkan bagian penting dari tema "Gunung", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url