Mengenal Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan

Mengenal Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan waktu istimewa yang penuh keutamaan. Sebagai anjuran dari Rasulullah SAW, mengisinya dengan berbagai amal ibadah menjadi menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri. Dalam buku *Belajar Sendiri Semua Jenis Shalat* karya Zainal Abidin, terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sa'id bin Jubair RA dari Ibnu Abbas RA, “Apabila engkau memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah (dalam beramal), sampai-sampai hampir tidak mampu menguasainya (karena begitu semangatnya).” (HR Darimi)

Semangat dzikir dan ibadah ini dapat dituangkan melalui beragam cara, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah Dzulhijjah. Untuk teman-teman yang masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan, momen ini juga bisa dimanfaatkan untuk menunaikan puasa qadha.

Agar ibadah puasa tersebut sah dan bernilai, penting untuk mengetahui bacaan niat puasa Dzulhijjah maupun niat puasa qadha Ramadhan. Berikut bacaan niat yang dianjurkan, diambil dari buku *Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya* tulisan Khalifa Zain Nasrullah:

Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan

1. Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah

Puasa sunnah ini dapat dilaksanakan mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Niatnya dianjurkan dibaca sejak malam hari hingga sebelum fajar.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَةٌ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى


Arab latin: Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.

Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala”

2. Niat Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah.

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى


Arab latin: Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala"

3. Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha.

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى


Arab latin: Nawaitu sawma 'Arafata sunnata Allahi taala.

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala"

4. Niat Qadha Puasa Ramadhan

Bagi yang ingin menggabungkan puasa sunnah Dzulhijjah dengan puasa qadha Ramadhan, berikut niatnya. Niat ini juga dibaca sejak malam hingga sebelum fajar.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى


Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadha-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'alaa

Artinya: "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Mampukah Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan?

Dalam kitab *Latha'iful Ma'arif*, Ibnu Rajab Al-Hanbali menjelaskan bahwa Umar dan Ali RA memiliki pendapat berbeda tentang qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah. Umar RA membolehkan bahkan menganjurkannya karena hari-hari di bulan Dzulhijjah sangat utama, sehingga puasa wajib di waktu itu mendapat pahala besar. Sementara itu, Ali RA tidak setuju karena dikhawatirkan akan menghalangi seseorang dari puasa sunnah yang sangat dianjurkan di hari-hari tersebut.

Imam Ahmad meriwayatkan dua pendapat. Salah satunya mendukung pandangan Ali, dan yang lainnya membolehkan qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah dengan alasan tetap bisa meraih keutamaan puasa sunnah. Pendapat ini didasarkan pada pandangan ulama bahwa puasa wajib yang dilakukan di waktu mulia tetap bisa mendapat pahala ganda.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url