Misteri di Balik Dua Pintu Ka'bah yang Jarang Diketahui

Misteri di Balik Dua Pintu Ka'bah yang Jarang Diketahui

Ka'bah, bangunan suci umat Islam yang terletak di tengah Masjidil Haram, Makkah, menyimpan beragam sejarah menarik. Di antara sejarah yang jarang diketahui adalah fakta mengenai dua pintu Ka'bah yang terbuka untuk jamaah.

Catatan tentang kedua pintu ini tercantum dalam buku Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Harar Al-Aswad (Ru'yah 'Ilmiyyah) karya Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dkk. Latar belakang pendirian dua pintu ini, sejak era Nabi Ibrahim AS, dibahas dalam buku yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Luqman Junaidi dan Khalifurrahman Fath.

Buku tersebut menjelaskan bahwa kedua pintu tersebut dibuat tanpa daun pintu dan menempel langsung ke tanah. Satu pintu berada di bagian timur, setelah Hajar Aswad, dan satu lagi di sisi barat, setelah rukun Yamani, berlawanan langsung dengan pintu timur.

Perubahan terjadi saat kaum Quraisy merenovasi Ka'bah. Mereka meninggikan pintu timur sekitar 2 meter dari permukaan tanah dan memasang daun pintu yang dapat dibuka dan ditutup. Pintu barat kemudian dihilangkan.

Pada tahun 64 Hijriah, Ka'bah kembali direnovasi oleh Ibnu Az-Zubair. Dalam renovasi tersebut, pintu barat dibuka kembali dan keduanya diturunkan ke permukaan tanah, masing-masing berukuran tinggi 5,28 meter dengan lebar daun pintu 85 cm.

Dalam buku Al-Buldan Futuhuha wa Ahkamuha karya Al-Baladzuri yang diterjemahkan oleh Masturi Ihram dan Abidun Zuhri, dijelaskan bahwa satu pintu digunakan sebagai pintu masuk dan satu lagi sebagai pintu keluar.

Setelah Ibnu Az-Zubair terbunuh, Al-Hajjaj bin Yusuf, panglima Abdul Malik bin Marwan, menghilangkan pintu barat kembali. Pintu timur juga ditinggikan sehingga ketinggiannya menjadi 3,12 meter. (Menurut Al-Azraqi, ketinggiannya 3 meter dengan lebar daun pintu 86 cm).

Bekas pintu barat masih dapat dilihat dari dalam Ka'bah. Jika diperhatikan dengan seksama, akan tampak bekas pintu yang ditutup dengan batu. Lebar pintu ini mencapai 1,5 meter dan panjangnya lebih dari 2,5 meter.

Sementara itu, pintu timur yang masih berfungsi hingga saat ini memiliki panjang 312 cm dan lebar 168 cm dengan ketebalan 50 cm. Menurut Al-Azraqi, pintu ini didatangkan dari Konstantinopel pada tahun 1633 M, seluruh bagiannya dilapisi perak dan dihiasi pahatan.

Rencana Nabi Muhammad SAW untuk Renovasi Ka'bah

Penting untuk diketahui bahwa Rasulullah SAW sendiri ternyata pernah merencanakan renovasi Ka'bah dengan menambahkan dua pintu:

“Wahai Aisyah, kalaulah kaummu tidak baru masuk Islam, maka tentulah kuhancurkan Ka'bah lalu meratakannya dengan tanah. Lalu membuat dua pintu baginya, sebuah pintu di bagian timur dan sebuah pintu di bagian barat. Lalu menambahkan bata setinggi enam hasta. Karena sesungguhnya orang-orang Quraisy kekurangan dana ketika membangun Ka'bah.” (HR Muslim dalam Al-Jami' Ash-Shahih)

Dalam buku Siyasah At-Tadarruj Fi Tahbiq Al-Ahkam Asy-Syar'iyyah karya Syekh Iyad Kamil Ibrahim Az-Zibari, dijelaskan bahwa hadits ini menunjukkan strategi Nabi Muhammad SAW dalam menerapkan syariat Islam secara bertahap. Beliau mengurungkan niatnya untuk merekonstruksi Ka'bah secara besar-besaran karena khawatir akan menimbulkan kerusakan di kalangan umat baru Islam dan tidak menginginkan kebiasaan buruk membangun Ka'bah diulangi

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url