Pentingnya Simulasi Transportasi During Puncak Ibadah Haji
Pentingnya Simulasi Transportasi During Puncak Ibadah Haji
Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menekankan pentingnya kesiapan dan simulasi sistem transportasi yang akan digunakan pada fase puncak ibadah haji. Hal ini terutama menyangkut pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah, dan dari Muzdalifah ke Mina (Armuzna).
Cucun merekomendasikan kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melakukan simulasi rencana kontinjensi. Ia berharap skenario terburuk dapat dihindari, namun tetap harus dipersiapkan. Contohnya apabila terjadi keterlambatan bus saat perpindahan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah. Waktu untuk pergerakan antarkota ini sangat ketat dan berdampak besar pada rangkaian ibadah.
Saat ini, waktu masih relatif fleksibel, seperti saat keberangkatan tarwiyah yang dapat dilakukan hingga malam hari. Namun, pada fase puncak haji, waktu sudah dibatasi. "Ketika dari Arafah menuju Muzdalifah, lalu ke Mina, itu sudah dibatasi waktu. Jika ada keterlambatan, jemaah bisa saja terlambat tiba di Muzdalifah, atau bahkan dari Muzdalifah diangkut ke Mina pada siang hari. Ini tentu akan merugikan jemaah," tegas Cucun.
Evaluasi dan Komunikasi yang Tegas
Timwas DPR RI akan segera melakukan evaluasi bersama PPIH. Cucun juga menekankan pentingnya komunikasi tegas dengan penyedia layanan atau syarikah. "Jangan sampai kita sudah melakukan kontrak kerja sama, tapi jemaah Indonesia malah dianggap harus ikut saja aturan syarikah. Padahal semua layanan sudah dibayar. Hal ini juga sudah saya sampaikan langsung ke Pak Menteri dan Pak Dirjen," kata Cucun, politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Cucun juga menyoroti perbedaan kualitas pelayanan antar perusahaan layanan, khususnya di bidang transportasi. Ia menyebut masih ditemukan bus yang tidak layak digunakan untuk mengangkut jemaah selama fase masyair (Arafah-Muzdalifah-Mina).
"Simulasi keberangkatan bus yang dijanjikan pukul 08.00, tapi kenyataannya baru bisa jalan pukul 10.00, karena alasan teknis seperti antrean keluar dari pool atau kendala internal perusahaan, harus ditinjau ulang. Tidak semua perusahaan bermasalah, memang ada beberapa yang lancar, tapi sebagian lainnya harus menjadi catatan serius untuk evaluasi ke depan," ungkapnya.
Harapan Kelancaran Ibadah
Cucun berharap, PPIH di setiap sektor dan bidang, khususnya yang menangani transportasi, benar-benar memastikan kelancaran pergerakan jemaah selama puncak ibadah haji.
"Kami ingin PPIH betul-betul menjamin bahwa jemaah, mulai dari keberangkatan dari hotel di Makkah, hingga Arafah, Muzdalifah, dan Mina, semua dalam pengawasan dan pelayanan terbaik," pungkasnya.