Safari Wukuf Gratis, Kemenag Bantah Dugaan Pungli

Safari Wukuf Gratis, Kemenag Bantah Dugaan Pungli

Hilman Latief Beberapa waktu lalu, Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI menemukan indikasi adanya pungutan liar (pungli) terhadap jemaah haji, khususnya lansia dalam program Safari Wukuf. Dugaan ini mencuat setelah Wakil Kepala BP Haji RI Dahnil Anzar Simanjuntak melakukan inspeksi mendadak ke hotel transit jemaah di kawasan Aziziyah, Makkah. "Safari wukuf itu gratis. Kalau ada yang minta bayaran, itu artinya bohong dan penipuan," tegas Dahnil, Senin (9/6/2025). Menanggapi kabar tersebut, Hilman Latief selaku Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) meluruskan terkait dugaan pungli yang dilakukan petugas. "Safari Wukuf adalah program yang sudah lama. Kita tidak memungut biaya apapun dari pasien atau pun dari jemaah," tegasnya, Selasa (10/6/2025). Menurutnya, Kemenag telah lama menyelenggarakan program Safari Wukuf dengan dua skema. Pertama, untuk jemaah sakit yang dilakukan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Kedua, untuk jemaah lansia, risiko, dan disabilitas yang diselenggarakan oleh Bidang Layanan Jemaah Lansia. "Program ini sudah berjalan bertahun-tahun dan kita tidak memungut biaya apa pun. Tidak ada yang dipungut dari jemaah," jelas Hilman. Namun, Hilman menyebut ada sebagian jemaah yang menjalin komunikasi dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) atau para pembimbing atau pihak terkait lainnya terkait kebutuhan biaya dalam rangka mendukung aktivitas ibadah jemaah selama di Tanah Suci.

Sebagai contoh, biaya untuk mendorong kursi roda saat umrah wajib atau umrah sunnah, atau kegiatan lainnya. Namun, Hilman memastikan biaya-biaya tersebut tidak dalam konteks biaya Safari Wukuf. "Kalau kita cermati, biaya yang diperlukan untuk kursi roda itu memang ada, terutama untuk kegiatan di Haram, lebih banyak di situ. Tetapi untuk Safari Wukuf, pemerintah, Kementerian Agama, petugas tidak memungut biaya apa pun," tegasnya.

Penegasan Dirjen PHU itu diperkuat oleh temuan pengawasan di lapangan yang dilakukan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama. Irjen Kemenag Khairunas mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk menggali informasi dari jemaah haji yang ada di hotel transit. "Kami telah melakukan pendalaman informasi data dan fakta dan disimpulkan bahwa tidak ada satu pun jemaah yang dipungut untuk membayar layanan Safari Wukuf," tegas Khairunas. "Tuduhan akan adanya pungutan layanan Safari Wukuf nyata tidak terbukti," pungkasnya.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url