Sendiri - Diri Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Diri salah satunya dijelaskan melalui topik Sendiri, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.

QS. Al-Fath (48:10)

اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْ ۚ فَمَنْ نَّكَثَ فَاِنَّمَا يَنْكُثُ عَلٰى نَفْسِهٖۚ وَمَنْ اَوْفٰى بِمَا عٰهَدَ عَلَيْهُ اللّٰهَ فَسَيُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ

10. Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

Tafsir Jalalain

(Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu) yaitu melakukan baiat Ridwan di Hudaibiah (sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah) pengertian ini sama dengan makna yang terkandung dalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya, "Barang siapa yang menaati rasul, sesungguhnya ia telah menaati Allah." (Q.S. An-Nisa, 80). (Tangan kekuasaan Allah berada di atas tangan mereka) yang berbaiat kepada Nabi saw. Maksudnya, bahwa Allah swt. menyaksikan pembaiatan mereka, maka Dia kelak akan memberikan balasan pahala-Nya kepada mereka (maka barang siapa yang melanggar janjinya) yakni merusak baiatnya (maka sesungguhnya ia hanya melanggar) karena itu akibat dari pelanggarannya akan menimpa (dirinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya) dapat dibaca Fasaya`tiihi atau Fasanu`tiihi, kalau dibaca Fasanu`tihi artinya, Kami akan memberinya (pahala yang besar.)

Tafsir Tahlili Kemenag

Diriwayatkan oleh al-Bukhārī dari Qatādah bahwa ia berkata kepada Sa‘īd bin al-Musayyab, “Berapa jumlah orang yang ikut Bai‘atur-Riḍwān?” Sa‘id menjawab, “Seribu lima ratus orang.” Ada pula yang berpendapat jumlahnya seribu empat ratus orang.

Dalam ayat ini, diterangkan cara baiat yang dilakukan para sahabat kepada Rasulullah saw, yaitu dengan meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang-orang yang berjanji. Dalam posisi demikian, diucapkanlah kata baiat.

Maksud kalimat “tangan Allah di atas tangan mereka” ialah untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah saw sama hukumnya dengan berjanji kepada Allah. Tangan Allah dalam konteks ayat ini merupakan arti kiasan, karena Allah Mahasuci dari segala sifat yang menyerupai makhluk-Nya. Oleh karena itu, ada ahli tafsir yang mengartikan tangan di sini dengan kekuasaan.

Kemudian diterangkan akibat yang akan dialami orang-orang yang mengingkari perjanjian itu, yaitu mereka akan memikul dosa yang besar. Dosa besar itu diberlakukan terhadap mereka karena tidak mau membaiat Nabi saw, sedangkan kaum Muslimin membaiat beliau secara pribadi. Sebaliknya diterangkan pula pahala yang akan diperoleh orang-orang yang menepati baiatnya. Mereka akan memperoleh pahala yang berlipat ganda di akhirat dan tempat mereka adalah surga yang penuh dengan kenikmatan.

Topik "Sendiri" menunjukkan bagian penting dari tema "Diri", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url