Tata Cara dan Doa Saat Melontar Jumrah haji

Tata Cara dan Doa Saat Melontar Jumrah haji

Setiap jemaah haji yang melaksanakan ibadah di bulan Zulhijjah (10-13 zulhijjah) wajib melaksanakan rangkaian ritual melontar jumrah. Ritual ini memiliki makna spiritual yang mendalam, sebagai bentuk perlawanan terhadap godaan setan dan penguatan iman kepada Allah SWT.

Melontar jumrah adalah pelajaran berharga untuk kita selalu waspada dan teguh dalam menghadapi godaan yang dapat mengusir kita dari jalan kebenaran dan ketakwaan. Ritual ini mengenang kisah Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Ismail AS yang dengan teguh mempertahankan iman mereka dengan menahan godaan setan sambil mengorbankan diri untuk mematuhi perintah Allah SWT.

Tata Cara Melontar Jumrah

Menjalankan ritual melontar jumrah ini memiliki ketentuan yang mesti diperhatikan. Berdasarkan buku *Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah* karya Agus Arifin, berikut adalah tata cara melontar jumrah yang benar:

  • Menggunakan Kerikil yang Tepat:

    Ukuran kerikil yang ideal untuk dilempar adalah sebesar ruas jari kelingking, tidak terlalu besar atau terlalu kecil.

  • Perhatikan Kondisi Kerikil:

    Mazhab Hambali dan Maliki mengharuskan penggunaan kerikil baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Sementara, mazhab Hanafi dan Syafi'i memperboleahkan penggunaan kerikil bekas.

  • Prinsip Satu Kerikil Satu Lemparan:

    Setiap lemparan harus menggunakan satu kerikil secara terpisah. Jika melemparkan tujuh kerikil bersamaan, maka akan tetap dihitung sebagai satu lemparan saja.

  • Pelemparan Manual Tanpa Alat Bantu:

    Ritual melantat jumrah wajib dilakukan langsung dengan tangan tanpa bantuan alat pelontar atau perangkat lainnya.

  • Membaca Takbir di Setiap Lemparan:

    Setiap kali melempar kerikil, jemaah haji dianjurkan untuk membaca takbir sebagai bentuk dzikir dan penghambaan kepada Allah SWT.

  • Menjaga Urutan Pelemparan yang Benar:

    Pelaksanaan melontar jumrah harus mengikuti tata tertib dan urutan yang telah ditetapkan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Doa Saat Melempar Jumrah

Dalam kitab *Haji an-Nabi* karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani yang diterjemahkan oleh Khoeruddin, disebutkan bahwa salah satu sunah melempar jumrah adalah membaca takbir setiap kali melemparkan kerikil.

Berikut lafal takbir yang dinukil dari Nabi Muhammad SAW:

“اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا”

Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar kabiira

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya."

Selain bacaan takbir, terdapat pula doa tambahan yang bisa dibaca saat melempar jumrah:

  • “اللّهُمَّ اجْعَلْ حَجَى مَبْرُورًا”
  • Latin: Allahummaj'al hajjī hajjān mabru ura

    Artinya: "Ya Allah, jadikanlah hajiku ini sebagai haji yang mabrur."

  • “رَغْمًا لِلشَّيَاطِيْنِ وَحِزْبِهِ، اللّهُمَّ اجْعَلْ حَجَى مَبْرُورًا، وَسَعْيًا مَشْكُورًا، وَذَنْبِي مَغْفُوْرًا، اَللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكِتَابِكَ، وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ ”

    Artinya: "Lemparan ini untuk membinasakan setan dan kelompoknya. Ya Allah, jadikanlah hajiku haji yang mabrur, sa'i yang Engkau syukuri, dan dosaku Engkau ampuni. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu dan mengikuti sunnah Nabi-Mu.

Doa Setelah Melempar Jumrah

Setelah melontar jumrah, jemaah haji dianjurkan untuk membaca doa berikut:

  • “اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُورًا وَذَنْبًا مَغْفُورًا”
  • Latin: Allahummaj'alhu hajjan mabruuron wa dzanban maghfuuron

    Artinya: "Ya Allah, jadikanlah (amalan melempar jumrah ini) sebagai sarana untuk meraih haji yang mabrur dan dosa yang diampuni."

Semoga dengan memahami tata cara dan doa saat melontar jumrah, kita dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah SWT. Wallahu a'lam.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url