Pentingnya Kerjasama DMI dan LF PBNU untuk Arah Kiblat di Masjid-masjid di Indonesia
Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) meyakini pentingnya kolaborasi dalam membangun keimanan umat Muslim di Indonesia. Salah satu wujud kerjasama ini adalah memastikan arah kiblat di seluruh masjid di tanah air tepat mengarah ke Ka'bah, syarat sah dalam ibadah shalat.
Sekretaris Jenderal DMI, Rahmat Hidayat, menyampaikan bahwa hal ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat dakwah, terutama terkait keakuratan arah kiblat. "Ini penting kerja sama dengan ketua Falakiyah untuk memastikan arah kiblat itu mengarah dengan benar," ujarnya saat memberi sambutan dalam Sarasehan di Gedung PP DMI, Matraman, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Ia menekankan pentingnya ketepatan arah kiblat agar benar-benar mengarah ke Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menitik beratkan pada kejelasan dan kebenaran dalam pelaksanaan ibadah.
(Sumber: Pixabay)
Ketua Bidang Dakwah, Seni Budaya, dan Syiar Islam PP DMI, KH Abdul Manan Abdul Ghani, secara khusus menekankan pada pentingnya keakuratan arah kiblat. "Betapa pentingnya arah kiblat ini. Jangan sampai kiblatnya kita ke Etiopia, ke Britania," ujarnya dengan nada mengingatkan. Ia mendorong bagi LF PBNU untuk memberikan edukasi kepada pengurus DMI dari berbagai wilayah serta menjalin koordinasi aktif dalam kalibrasi kiblat masjid.
KH Sirril Wafa, Ketua LF PBNU, menegaskan urgensi kalibrasi arah kiblat, meskipun hanya penyimpangan satu derajat saja dapat menyebabkan pergeseran hingga lebih dari 138 kilometer dari arah Ka'bah. "Kalibrasi sangat penting sekali. Tidak perlu menunggu perintah pemerintah. Ini masalah shalat," tegasnya.
Kiai Sirril mengungkapkan bahwa LF PBNU selama ini telah banyak membantu proses kalibrasi arah kiblat, baik untuk masjid baru maupun untuk pengukuran ulang masjid lama. Ia menilai bahwa tanggung jawab ini harus diemban bersama oleh masyarakat, ulama, pakar, dan para pengurus masjid.
"Aksinya memang kita harus: masyarakat, ulama, pakar, dewan masjid memiliki tanggung jawab. Kalau dibiarkan akan membuyarkan himmah para jamaah," jelasnya. Ia menambahkan bahwa perkembangan teknologi semakin mempermudah penentuan arah kiblat dengan tingkat presisi yang semakin tinggi.
Kerjasama DMI dan LF PBNU dalam menjaga ketepatan arah kiblat menunjukkan komitmen kuat untuk menjalankan perintah Allah SWT dengan benar dan memaksimalkan keimanan umat Muslim di Indonesia.