Tim Pengawas Haji DPR Pantau Pelaksana Haji di Tanah Suci
Tim Pengawas Haji DPR Pantau Pelaksana Haji di Tanah Suci
Jakarta - Tim Pengawas Haji DPR terus berupaya memantau penyelenggaraan haji di Tanah Suci. Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal aktif menginisiasi koordinasi dan evaluasi yang dilakukan oleh petugas haji di Saudi.
Salah satu fokus pemantauan adalah terkait pembagian Kartu Nusuk, yang hingga saat ini masih belum diterima oleh beberapa jemaah haji. “Saya juga menginisiasi kepada petugas haji yang ada di Saudi, tolong lakukan koordinasi kalau bisa evaluasi sesering mungkin,” jelas Cucun saat ditemui di kantor DPR RI, Rabu (21/5/2025).
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga rutin berkomunikasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief. Menurutnya, Kartu Nusuk dilaksanakan secara langsung oleh syarikah. Syarikah memilih menyajikan Kartu Nusuk langsung ke jemaah, bukan melalui ketua kloter. Hal ini bertujuan untuk memastikan serah terima kartu terdokumentasi melalui foto.
“Bayangkan jumlah kita yang banyak mau menyerahkan man to man, ini yang problem juga kan. Akhirnya ya saya setiap malam minta laporan PPIH karena mereka evaluasi,” lanjutnya.
Selain Kartu Nusuk, tim pengawas DPR juga memantau penyelenggaraan katering khusus jemaah Indonesia. Perbaikan sistem pendistribusian makanan menjadi fokus utama pengawasan untuk memastikan waktu penyampaian sesuai rencana. Cucun menegaskan akan menindaklanjuti jika terdapat kegagalan pembagian makanan tepat waktu, seperti kejadian jemah menunggu makanan sampai di dalam masjid.
"Ketika kita sudah berangkat ke masjid, makanan baru datang. Jika seperti ini perlu perbaikan sistem pendistribusian. Nah, itu harus disampaikan,” tambahnya.
Keterlibatan Kementerian Agama
Dirjen PHU Hilman Latief menjelaskan bahwa Kementerian Agama telah berkoordinasi dengan syarikah dan Kementerian Haji Saudi terkait pembagian Kartu Nusuk. "Kami mohon partisipasinya untuk bisa memberikan informasi yang valid. Tidak hanya memberikan info ke ketua grup, karom ataupun ketua sektor. Tapi juga bisa menyampaikan data detailnya seperti nama, kloter, hotel dan nomer yang bisa dihubungi. Kita kemarin mencoba pola seperti itu dan cepat terdistribusi," jelas Hilman.
Per tanggal 23 Mei 2025, penerbitan Kartu Nusuk telah mencapai lebih dari 90 persen dari total jemaah haji Indonesia.