Bekal Abadi: 3 Amalan dengan Pahala Tak Terhenti
Dalam ajaran Islam, kehidupan di dunia adalah ladang amal bagi manusia. Ketika nyawa dicabut dari raga, semua harta, pangkat, jabatan, bahkan keluarga, akan ditinggalkan. Begitu pula pahala dari amalan yang kita lakukan selama hidup akan terhenti. Namun, kabar gembira datang dari Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa ada tiga amalan istimewa yang pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah kita meninggal dunia. Amalan-amalan inilah yang akan menjadi bekal abadi kita di akhirat kelak.
Hal ini tercatat dalam kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 karya Imam an-Nawawi.
Dalam sebuah hadits yang sangat masyhur, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: "Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya." (HR Muslim No. 1631)
Doa Anak yang Saleh
Doa anak yang saleh adalah amalan yang pahalanya tak akan terputus, bahkan setelah orang tua meninggal dunia. Anak yang saleh adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya, mengikuti nasihat yang baik, serta senantiasa mendoakan kebaikan bagi kedua orang tuanya. Keberadaan anak yang saleh merupakan anugerah besar dari Allah SWT. Salah satu doa yang bisa dipanjatkan oleh seorang anak untuk orang tuanya adalah:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Latin: Allahummaghfirlii wa liwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaa nii shaghiraa. Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil."
Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya terus-menerus dirasakan oleh banyak orang, bahkan setelah pemberi sedekah tiada. Pahala dari sedekah jariyah akan terus mengalir selama harta atau benda yang disedekahkan masih terus dimanfaatkan. Contoh sedekah jariyah antara lain:
- Membangun atau merenovasi tempat ibadah (masjid/musala) atau fasilitas belajar agama Islam (madrasah, pesantren).
- Mewakafkan tanah untuk kepentingan umat.
- Menyumbangkan kitab suci Al-Qur'an yang terus dibaca dan dipelajari.
- Membuat sumur atau sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk minum, berwudu, atau kebutuhan sehari-hari.
- Mendirikan tempat persinggahan atau fasilitas umum bagi para musafir yang membutuhkan.
- Menanam pohon yang buahnya bisa dinikmati atau kayunya bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
Penting untuk diingat bahwa sedekah tidak selalu harus dalam wujud harta benda besar. Sekecil apa pun sedekah yang dikeluarkan seseorang, asalkan dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT, pasti akan mendapatkan balasan pahala. Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zalzalah ayat 7:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Artinya: "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya."
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi juga memberikan kebaikan dan kemaslahatan bagi orang lain. Pahala dari ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir selama ilmu tersebut diajarkan, diamalkan, atau disebarkan dan terus-menerus memberikan dampak positif.
Seorang penulis buku yang karyanya dibaca, dipelajari, dan diamalkan oleh banyak orang. Selama buku tersebut masih eksis dan ilmunya terus dimanfaatkan, penulisnya akan terus mendapatkan aliran pahala. Demikian pula guru atau ustaz yang mengajarkan ilmu agama atau ilmu dunia yang baik. Selama murid-muridnya mengamalkan ilmu tersebut atau menyebarkannya lagi, maka pahala bagi pengajar akan terus mengalir.
Memiliki ilmu yang bermanfaat juga akan mengangkat derajat seseorang di sisi Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:
...يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ...
Artinya: "... niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat..."
Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat antara lain:
- Mendekatkan seseorang kepada Allah SWT.
- Menumbuhkan rasa zuhud (tidak terlalu mencintai) terhadap dunia.
- Membuat seseorang tunduk dan patuh terhadap perintah Allah SWT.
- Menumbuhkan rasa cinta yang lebih dalam kepada Allah SWT.
- Membuat seseorang memiliki sifat qana'ah (merasa cukup dengan apa yang ada).
- Menyadarkan seseorang akan kekurangan dan kelemahannya di hadapan Allah.
Tiga amalan ini adalah investasi terbaik bagi kehidupan setelah mati. Mari kita jadikan motivasi untuk senantiasa beramal kebaikan, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dan mendidik generasi penerus agar menjadi anak-anak yang saleh. Semoga kita semua termasuk golongan yang pahalanya terus mengalir hingga hari kiamat. Wallahu a'lam.