Waktu Terbaik Membaca Surat Al Waqiah untuk Membuka Rezeki
Bagi umat Muslim, mencari rezeki yang halal dan berkah merupakan hal yang penting. Dalam Islam, terdapat berbagai amalan dan doa yang dianjurkan untuk mendapatkan rezeki, salah satunya dengan membaca surat Al Waqiah.
Surat Al Waqiah, yang sering disebut sebagai "Surat Kekayaan", dipercaya memiliki khasiat dan keajaiban yang istimewa. Kandungannya yang penuh dengan nilai hikmah dan pertolongan Allah SWT , dapat membuka pintu rezeki bagi orang yang mebacanya dengan khusyuk dan tulus.
Dalam buku "Dahsyatnya Ayat-Ayat Pembuka Pintu Rezeki" oleh Muhammad Hanafiyah, disebutkan bahwa khasiat dan keajaiban mengamalkan surat Al Waqiah secara rutin baik untuk kebutuhan duniawi maupun ukhrawi. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selama-lamanya." (HR Imam Baihaqi)

Ibnu Katsir dalam penafsirannya tentang surat Al Waqiah mengatakan bahwa Abu Bakar RA berkata, "Wahai Rasulullah SAW tampak dirimu telah berubah." Beliau bersabda, "Yang (membuatku) berubah adalah surat Huud, Al Waqiah, Al Mursalat, An Naba dan Asy Syams." (HR Tirmidzi)
Waktu Terbaik Membaca Surat Al Waqiah
Berikut adalah beberapa waktu terbaik yang dianjurkan dalam kitab Al Adzkar Imam Nawawi yang disusun dan diterjemahkan Ulin Nuha serta buku Intisari Kitab Mujarobat karya Muhammad Ulin Nuha untuk membaca surat Al Waqiah:
1. Setiap Malam. Mengingat hadits yang menyebutkan bahwa membaca surat Al Waqiah setiap malam akan menjaga seseorang dari kefakiran, maka dianjurkan untuk membacanya setiap malam sebelum tidur.
2. Setelah Salat Ashar. Some scholars suggest reciting Al Waqiah 14 times after Ashar prayers. The more frequently one recites it, the greater the perceived benefits.
3. Usai Salat Fardhu. Al Waqiah bisa diamalkan setelah mengerjakan salat fardhu.
Doa Setelah Membaca Surat Al Waqiah
Setelah membaca surat Al Waqiah, Anda bisa membaca doa berikut:
اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ,وَلاَتُوهِنَّابِاْلاِقْتَارِ , فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِيْ رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَخَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ اَعْطَانَاوَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَاوَاَنْتَ مِنْ وَرَاءِذَلِكَ كُلِّهِ اَهْلُ اْلعَطَاءِ وَاْلمَنْعِ . اَللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجْوُ هَنَاعَنِ السُّجُوْدِاِلاَّلَكَ فَصُنَّاعَنِ اْلحاَجَةِاِلاَّاِلَيْكَ بِجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ , يَ yaaَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ (ثلاثا) اَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya : "Ya Allah, **Perlindungan kami dengan kekayaan dan janganlah hina kami dengan kemiskinan**, agar kami mencari rezeki hanya dari Engkau, tak perlu minta belas kasihan pada manusia, ciptaan-Mu yang keburukannya bersemayam. Dan ampunilah kami karena tetus berucapan pujian terhadap orang-orang yang memberi dan dengarkan keluhan kami bagi mereka yang tidak memberi. Padahal Engkaulah yang berwenang atas pemberian dan penghilangannya.
Ya Allah, ** sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu**, maka **jagailah kami dari kebutuhan selain kepada-Mu**, dengan **kelimpahan-Mu, kemurahan-Mu, dan karunia-Mu,** ya **Penyayang Yang Maha Penyayang**. **Semoga Engkau melimpahkan karunia-Mu oleh karena kami, tanpa tergantung kepada siapa pun selain Engkau**.
Semoga Allah SWT meridhoi junjungan kami Nabi Muhammad, serta keluarganya dan para sahabatnya. Ya Allah berikanlah keselamatan kepada mereka.