Malam 1 Suro Bertepatan dengan 1 Muharram: Mengupas Sejarah Penetapannya

Malam 1 Suro Bertepatan dengan 1 Muharram: Mengupas Sejarah Penetapannya

Di penjuru Nusantara, termasuk Jakarta, malam tanggal 1 Suro dinanti sebagai hari yang penuh makna, biasanya sebagai hari dimulainya tahun baru Islam. Banyak yang bertanya, bagaimana malam 1 Suro akhirnya bertepatan dengan 1 Muharram?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu perlu dipahami perbedaan antara hari kalender Hijriah dan Masehi. Kalender Hijriah, yang kita kenal sebagai kalender Islam, berdasar pada gerakan bulan, sedangkan kalender Masehi berdasarkan perputaran Bumi mengelilingi matahari. Perbedaan dalam dasar penentuan tahun inilah yang kadang menyebabkan perpindahan tanggal.

Sejarah mencatat, pada masa awal Islam, tidak ada penetapan secara resmi tentang tanggal awal tahun baru. Perjalanan menuju penetapan malam 1 Suro sebagai awal tahun Islam pun bukanlah proses singkat. Berbagai faktor dan pertimbangan, termasuk dinasti-dinasti yang berkuasa, mempengaruhi perjalanan sejarah ini.

Di masa pemerintahan Khalifah Umar, ditetapkan bahwa tahun baru Islam jatuh pada bulan Muharram, namun belum ada kesepakatan akan perayaan ini. Setelah itu, perbedaan pandangan muncul mengenai penanggalan bulan di berbagai wilayah yang berpengaruh terhadap penetapan tanggal 1 Muharram.

Pembentukan pemerintahan Islam yang lebih terpusat di masa Khalifah Abdul Malik menjadikan standar penanggalan yang sama. Pada masa pemerintahannya, ditetapkan resmi bahwa 1 Muharram menjadi awal tahun baru Islam.

Penggunaan kalender Hijriah dan penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun Islam telah jadi tradisi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak