Peradaban Islam: Mengabdi pada Umat Manusi

Peradaban Islam: Mengabdi pada Umat Manusi

Peradaban adalah sekumpulan kemajuan materi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan sosial yang terwujud dalam masyarakat. Menurut Yusuf Qardawi, peradaban memiliki dua sisi penting:

  • Sisi kemajuan materi meliputi industri, perdagangan, pertanian, kerajinan, dan seni.
  • Sisi maknawi berkaitan dengan nilai-nilai spiritual, kaidah moral, produk pemikiran, dan karya sastra.

Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW membawa bangsa Arab yang semula terbelakang menjadi bangsa yang maju. Sejarah mencatat bagaimana Islam mengembangkan peradaban yang signifikan, bahkan kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. H.A.R. Gibb dalam bukunya "Wither Islam" menyatakan, "Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah sebuah peradaban yang sempurna".

Kisah Percakapan M. Qutb dengan Seseorang Terpelajar

Sebagai gambaran, penulis akan menyampaikan kisah percakapan Muhammad Qutb dengan seorang Inggris terpelajar yang tinggal di Mesir, menjadi bagian dari ahli PBB yang membantu pemerintah Mesir meningkatkan taraf hidup kaum tani. Percakapan mereka penuh dengan perbedaan pandangan.

M. Qutb menyampaikan bahwa bangsa Mesir membenci Inggris karena agresi di wilayah Timur, dan membenci sekutu Inggris karena sikap mereka yang tidak adil terhadap Mesir, Palestina, dan negara-negara muslim. Orang Inggris tersebut lantas bertanya, "Apakah tuan komunis?"

M. Qutb menjawab, "Saya bukan komunis, tetapi Muslim. Saya yakin bahwa Islam memiliki peradaban lebih unggul dari peradaban kapitalis dan komunis. Islam adalah sistem terbaik yang pernah dilaksanakan oleh umat manusia, meliputi seluruh kehidupan manusia dan menciptakan keseimbangan yang masuk akal di antara segi-segi kehidupan yang beragam.

Orang Inggris tersebut kemudian menyatakan bahwa ia tidak menginginkan meninggalkan kenikmatan modern seperti pesawat terbang dan musik. M. Qutb menjawab dengan penuh kebijaksanaan, "Bukankah menerima Islam berarti ke zaman barbarisme dan hidup di kemah-kemah?"

Hijab yang Tertutup di Atas Hati

Kisah ini menggambarkan bagaimana seseorang yang terpelajar masih bisa menutup hatinya terhadap kebenaran Islam. Firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 7, “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat," menggambarkan kondisi mereka yang tertutup dari kebenaran.

Surah al-An'am ayat 110 menyatakan, “Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka kepada kebatilan jika mukjizat itu datang kepadanya seperti keadaan mereka ketika pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan.”

Islam, Peradaban yang Mengabdi pada Umat

Sebagai penutup, ingatlah bahwa salah satu mukjizat besar Islam adalah keberhasilan mengubah watak bangsa Arab yang kasar menjadi bangsa yang berperikemanusiaan. Islam memajukan dan menunjang peradaban semua negeri yang ditaklukkannya selama peradaban itu tidak bertentangan dengan monotheisme.

Kejayaan peradaban Islam dahulu juga menjadi bukti nyata bagaimana Islam berkontribusi pada kemajuan dunia. Para ilmuwan Muslim mengabdi kepada umat manusia melalui penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dari berbagai bidang. Semoga Allah SWT. menghibur hati-hati orang-orang yang tertutup agar mereka dapat menerima kebenaran risalah Islam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak