Tahrib: Aksi Nista yang Hancurakan Rumah Tangga
Tahrib seringkali disebut sebagai "bahasa gaul" untuk menggambarkan perusak rumah tangga. Fenomena ini tak hanya sekadar gosip jahat dalam kalangan masyarakat, melainkan tindakan tercela yang jelas-jelas dilarang dalam agama Islam. Merusak rumah tangga orang lain merupakan dosa besar yang membawa konsekuensi berat, baik secara duniawi maupun akhirat.
Dalam bahasa Arab, takhbib (تهابب) merujuk pada perbuatan mendorong atau merayu istri seseorang agar membenci dan menjauhi suaminya, bahkan hingga akhirnya bercerai. Perbuatan ini tergolong sebagai keburukan yang sangat serius. Hadis Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Ahmad, menegaskan:
"Siapa saja mengganggu (takhbib) istri orang atau hamba sahayanya, maka ia tidak termasuk golongan kita."
Imam Adz-Dzahabi dalam Kitabul Kabaair menjelaskan, makna takhbib adalah perbuatan yang bertujuan merusak hati seorang wanita terhadap suaminya.
Larangan keras Islam terhadap Takhirb
Undang-undang agama Islam secara tegas melarang segala bentuk perbuatan takhrib. Dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang merusak (takhrib) istri atau budak seseorang, maka ia bukan bagian dari kami."
Ibnul Qayyim dalam kitab Al-Jawabul Kafi Li-Man S'ala 'an Al-Dawa' Asy-Syafi menjelaskan bahwa Rasulullah SAW telah melaknat pelaku takhrib dan melepaskan diri dari mereka. Takhrib termasuk dosa besar karena berusaha merusak ikatan yang halal, seperti menerobos lamaran yang sudah diterima atau menawar barang yang sedang ditawar orang lain.
Takhrib: Abuatan Setan yang Merugikan
Hadis juga menyebutkan bahwa Iblis memperlakukan pelaku takhrib dengan pujian yang tinggi. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim:
"Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, 'Aku telah melakukan begini dan begitu.' Iblis berkata, 'Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun.' Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, 'Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya.' Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, 'Sungguh hebat (setan) seperti engkau!'"
Takhirb bukan hanya merugikan bagi individu, tetapi juga mencoreng citra umat Islam. Mari kita jaga diri dan saling menjauhi perbuatan yang merusak rumah tangga orang lain.