Sedekah: Anugerah Tak Terhingga untuk Diri Sendiri dan Orang Terdekat
Sedekah, sekedar berbagi kebaikan, ternyata menyimpan keutamaan yang tak terhingga. Sebanyaknya disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits serta menjadi salah satu nilai-nilai penting dalam kehidupan umat muslim.
Dalam Surah Al Baqarah ayat 274 dijelaskan:
“إِنَّ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُم بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ، وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ”
Artinya: "Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari, baik secara rahasia maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih."
Rasulullah SAW juga menyebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah RA, bahwa sedekah akan dibalas sepuluh kali lipat.
"Seseorang masuk surga, lalu dia melihat tulisan di atas pintu surga 'Satu sedekah dibalas sepuluh kali lipat, dan pinjaman dibalas 18 kali lipat." (Hadits shahih, termuat dalam Ash Shahihah)
Sedekah yang Utama: Kepada Orang Terdekat
Lalu, kepada siapa sedekah lebih utama? Menukil dari buku *Pencegahan Fraud dengan Manajemen Risiko dalam Perspektif Al Quran* oleh Eko Sudarmanto, Imam Baghawi menjelaskan bahwa sanak keluarga adalah penerima sedekah yang paling utama.
Urutan penerima sedekah menurut Al-Qur'an (QS. Al Baqarah: 215) adalah:
- Orang tua
- Kaum kerabat
- Anak yatim
- Orang miskin
- Orang yang dalam perjalanan (musafir)
Imam Nawawi juga menekankan bahwa skala prioritas penerima sedekah harus memperhatikan kemampuan finansial si penerima. Keluarga yang tergolong fakir, miskin, dan memiliki banyak hutang menjadi prioritas utama.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, menganjurkan untuk mengutamakan keluarga sebagai penerima sedekah.
"Bersedekahlah!" Seseorang menanggapi, 'Ya Rasulullah, saya memiliki satu dinar (rezeki).' Rasul berkata, 'Bersedekahlah untuk dirimu.' Ia berkata, 'Saya masih punya sisanya.' Kata Rasul, 'Berikan kepada istrimu.' Ia berkata, 'Masih ada yang lain.' Kata Rasul, 'Berikan kepada anakmu!' 'Masih ada yang lain.' Rasul berkata, 'Berikan kepada pelayanmu!' 'Masih ada yang lain.' Rasul berkata, 'Terserah kamu (kamu lebih tahu)." (HR An Nasa'i)
Dengan demikian, sedekah menjadi anugerah tak terhingga, baik untuk diri sendiri maupun bagi orang terdekat. Marilah kita senantiasa bersedekah, menebarkan kebaikan, dan menjadikan hati lebih ikhlas dalam berbagi.