CUCIAN KOTOR



Pagi itu, sewaktu sarapan. Dari balik jendela kaca Bu Nyai melihat salah seorang santriahnya yang  sedang
menjemur mukena."Abah, lihat deh! Cuciannya kelihatan kurang bersih ya? Sepertinya dia dulu waktu belum dipondokkan mungkin tidak pernah mencuci sendiri di rumah, makanya dia tidak tahu bagaimana cara mencuci pakaian dengan benar." Bu Nyai mencoba memberi tahu suaminya.
Mbah Yai menoleh sesaat, tetapi beliau hanya diam dan tidak memberi komentar apapun. Sejak hari itu setiap ada santriahnya menjemur mukena ataupun pakaian, selalu saja Bu Nyai memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si santriah dalam mencuci pakaiannya. Seminggu berlalu,kini Bu Nyai heran melihat mukena dan pakaian- pakaian yang dijemur santriahnya terlihat cemerlang dan bersih, dia pun berseru kepada suaminya. "Lihat, Abah! Sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Pakaian yang mereka cuci kini tampak bersih. Hemh... Memang ada gunanya juga dia dipondokkan. Jadi mandiri dan tahu cara mencuci yang bersih." Bu Nyai tampak sumringah.
Dengan tampang cuek, Mbah Yai menyahut. "Selepas sholat subuh, Abah langsung membersihkan jendela kaca kita. Makany sekarang tampak jernih dan tidak kotor lagi." Bu Nyai, "hah 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url