Makna Huruf #02 : In (إن)
Sehingga bagi yang ingin mendalami al-quran, hadits atau teks Arab klasik seperti syair jahiliah sangat perlu mendalami makna huruf-huruf ma'ani.
Pada artikel ini penulis akan memaparkan beberapa arti dari kalimat huruf Idzan (إن).
Pendalaman makna In (إن)
Huruf in memiliki beberapa makna:
1. Persangkutan makna (الشرط)
In (إن) Digunakan untuk menggantungkan makna jumlah Jaza’/jawab pada makna jumlah syarat, sekiranya jumlah yang pertama adalah sebab bagi yang kedua, dan yang kedua adalah akibat dari yang pertama.
Definisi syarat :
تعليق أمر على آخر
“ Persangkutan suatu perkara atas perkara lain”
In (إن) yang bermakna syarat (syarthiyah) merupakan huruf yang menjazamkan fi’il mudhari pada lafaz dan pada mahal (tempat/kedudukan). Dan mengubah makna madhi (masa lampau) menjadi istiqbal (masa depan).
In (إن) syarthiyah menjazamkan dua fiel. Yang pertama dinamakan fiel syarat dan yang kedua dinamakan fi’il jawab dan Jaza’.
Jika syarat dan Jaza’/jawab adalah dua jumlah fi’iliyah, maka terlaku dalam empat kondisi :
1. Keduanya fi’il mudhari
إن ينتهوا يغفر لهم ما قد خلف
“Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu”
2. Keduanya fi’il madhi
إن أحسنتم أحسنتم لأنفسكم
“Jika kalian berbuat baik, niscaya kalian berbuat baik bagi diri kalian”
3. Fi’il syarat madhi dan fi’il Jaza’/jawab mudhari
إن قام زيد يقوم عمرو
“ Jika Zaid berdiri, niscaya Umar berdiri”
4. Fi’il syarat mudhari dan fi’il Jaza’/jawab madhi
إن يقم زيد قام عمرو
“Jika Zaid berdiri, niscaya Umar berdiri”
Jika jawab/Jaza’ adalah jumlah yang tidak layak dijadikan sebagai syarat seperti jumlah ismiyah, maka jawab/Jaza’ wajib disertai fa’.
2. النفي (Nafi)
A. Masuk pada jumlah Ismiyyah :
إن الكافرون إلا في غرور
“Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu” ( QS. Al-Mulk : 20;)
B. Dan pada jumlah fi’liyyah (menafikan madhi):
إن أردنا إلا الحينى
“Kami tidak menghendaki selain kebaikan” (Q.S. At-Taubah : 107)
3. Ziyadah (tambahan)
Artinya untuk makna taukid (menguatkan)
contoh;
ما إن زيد بقائم
“Zaid tidak berdiri”
Kebanyakan إن ziyadah setelah ما Nafiyyah. Dan kadang-kadang juga setelah ما mashdariyyahما, maushulah, dan ألا istiftahiyyah.
4. Ulama Kuffah menganggap ada yang memakai maknaإذ pada fi’il yang pasti terjadi
contoh QS.Al-Fath: 27;
لتدخلن المسجد الحرام إن شاء الله
“Bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil haram, ketika Allah menghendaki”
5. Imam Quthrub menganggap ada yang terlaku memakai makna قد
contoh:
فذكر إن نفعت الذكرى
“Sebab itu berikanlah peringatan, sungguh peringatan itu bermanfaat” (QS. Al-Al-A’la : 07;)
Demikianlah pendalaman arti dari kalimat huruf In (إن) yang kami kumpulkan dari kitab ilmu nahwu dan Ushul Fiqh. Semoga bermanfaat.
Post a Comment