Kehancuran Bagi Yang Melakukan Fahisyah - Fahisyah Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Fahisyah salah satunya dijelaskan melalui topik Kehancuran Bagi Yang Melakukan Fahisyah, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.
QS. Al-'Ankabut (29:31)
وَلَمَّا جَاۤءَتْ رُسُلُنَآ اِبْرٰهِيْمَ بِالْبُشْرٰىۙ قَالُوْٓا اِنَّا مُهْلِكُوْٓا اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۚاِنَّ اَهْلَهَا كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ ۚ
31. Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim".
Tafsir Jalalain
(Dan tatkala utusan Kamipara malaikat datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira) mengenai akan lahirnya Ishak dan Yakub sesudahnya (mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri ini) yang ditempati oleh kaum Nabi Luth (sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang lalim.") yakni orang-orang yang kafir.
Tafsir Tahlili Kemenag
Pada ayat ini, Allah menerangkan tentang kedatangan malaikat yang menemui Nabi Ibrahim. Mereka memberi kabar gembira bahwa Allah akan mengaruniakan kepadanya seorang anak bernama Ishak. Kelak putra itu akan diangkat menjadi nabi dan rasul menggantikan tugas dan jabatan Ibrahim. Kemudian diberitahukan kepadanya bahwa negeri Sodom akan dihancurkan untuk menghukum kaum yang mendustakan Lut dan berbuat zalim.
QS. Al-'Ankabut (29:32)
قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ
32. Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada Luth". Para malaikat berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
Tafsir Jalalain
(Berkata dia) Ibrahim ("Sesungguhnya di kota itu ada Luth." Mereka berkata) para Malaikat itu berkata: ("Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu, Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia) lanunajjiyannahu dapat dibaca secara takhfif yaitu lanunjiyannahu, dapat pula dibaca tasydid, yaitu lanunajjiyannahu (beserta pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal.") termasuk orang-orang yang dibinasakan.
Tafsir Tahlili Kemenag
Ibrahim merasa khawatir dan cemas akan nasib Lut, karena Lut mungkin akan turut hancur bersama mereka. Oleh karena itu, ia mengingatkan hal ini kepada mereka yang ditugaskan Allah itu. Ibrahim berkata, “Hai malaikat, di sana ada seorang utusan Allah bernama Lut. Dia bukan termasuk orang yang aniaya kepada dirinya, bahkan ia seorang rasul yang beriman dan taat kepada-Nya.” Malaikat itu menjawab, “Ya kami sudah memakluminya, dan Lut bukan termasuk dalam golongan orang yang jahat itu. Akan tetapi, istrinya termasuk orang yang tetap akan disiksa, karena turut membenarkan kaum Lut atas kekafiran, kezaliman, dan perbuatan-perbuatan keji mereka.
QS. Al-'Ankabut (29:33)
وَلَمَّآ اَنْ جَاۤءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْۤءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَّقَالُوْا لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۗاِنَّا مُنَجُّوْكَ وَاَهْلَكَ اِلَّا امْرَاَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ
33. Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)".
Tafsir Jalalain
(Dan tatkala datang utusan-utusan Kami itu kepada Luth, dia merasa susah karena kedatangan mereka) dia merasa susah disebabkan adanya mereka (dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka) karena mereka memiliki wajah-wajah tampan, mereka menyamar sebagai tamu Nabi Luth. Nabi Luth merasa takut kaumnya akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan terhadap tamu-tamunya, maka para utusan itu memberitahukan kepadanya, bahwa mereka adalah utusan dari Rabbnya (dan mereka berkata, "Janganlah kamu takut dan jangan pula susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu) dapat dibaca munajjuuka dan munjuuka (dan pengikut-pengikutmu kecuali istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal") dinashabkannya lafal ahlaka karena diathafkan secara mahal kepada huruf kaf yang ada pada lafal munajjuuka.
Tafsir Tahlili Kemenag
Istri Lut mengetahui ada tamu lelaki menginap di rumahnya, maka dengan serta-merta ia memberitahukan hal itu kepada rekan-rekannya. Oleh karena itu, tersiarlah berita dengan cepat bahwa di rumah Lut ada tamu tak dikenal. Dengan segera timbullah niat jahat dalam hati mereka untuk mengganggu tamu itu. Mereka lalu berunding dan bermufakat untuk membuat suatu rencana supaya bisa melaksanakan niat tersebut. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa istri Lut termasuk orang yang berserikat dalam rencana busuk itu.
Keterangan malaikat di atas menenangkan perasaan Lut dari ketakutan. Kepada beliau diingatkan lagi, “Kami para malaikat pasti akan mendatang-kan siksaan kepada mereka dengan tangan kami sendiri, akibat kefasikan yang sudah berurat berakar dalam diri mereka.”
Pendapat yang masyhur menyebutkan, mula-mula terjadi guncangan keras, dan tanah tempat kediaman manusia yang durhaka itu menjadi jungkir balik. Setelah diserang hujan batu dan gempa bumi yang dahsyat, negeri itu menjadi hancur berantakan dan rata dengan bumi. Akhirnya negeri Sodom, bekas kediaman umat Nabi Lut, menjadi lautan mati (al-Baḥrul Mayit).
QS. Al-'Ankabut (29:34)
اِنَّا مُنْزِلُوْنَ عَلٰٓى اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ
34. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik.
Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya Kami akan menurunkan) dapat dibaca munziluuna dan munazziluuna (azab atas penduduk kota ini) yakni siksaan (dari langit karena) perbuatan (kefasikan yang mereka kerjakan) disebabkan kefasikan mereka.
Tafsir Tahlili Kemenag
Untuk menenteramkan perasaan Lut, malaikat itu berkata pula, “Kami akan menyelamatkan engkau dari siksaan yang akan diturunkan kepada kaummu dalam waktu dekat ini, demikian pula para pengikutmu yang beriman dan setia. Tak dapat tidak, pastilah mereka itu akan mengalami siksaan berat. Dan istrimu termasuk golongan orang-orang yang akan dihukum”.
Istri Lut mengetahui ada tamu lelaki menginap di rumahnya, maka dengan serta-merta ia memberitahukan hal itu kepada rekan-rekannya. Oleh karena itu, tersiarlah berita dengan cepat bahwa di rumah Lut ada tamu tak dikenal. Dengan segera timbullah niat jahat dalam hati mereka untuk mengganggu tamu itu. Mereka lalu berunding dan bermufakat untuk membuat suatu rencana supaya bisa melaksanakan niat tersebut. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa istri Lut termasuk orang yang berserikat dalam rencana busuk itu.
Keterangan malaikat di atas menenangkan perasaan Lut dari ketakutan. Kepada beliau diingatkan lagi, “Kami para malaikat pasti akan mendatang-kan siksaan kepada mereka dengan tangan kami sendiri, akibat kefasikan yang sudah berurat berakar dalam diri mereka.”
Pendapat yang masyhur menyebutkan, mula-mula terjadi guncangan keras, dan tanah tempat kediaman manusia yang durhaka itu menjadi jungkir balik. Setelah diserang hujan batu dan gempa bumi yang dahsyat, negeri itu menjadi hancur berantakan dan rata dengan bumi. Akhirnya negeri Sodom, bekas kediaman umat Nabi Lut, menjadi lautan mati (al-Baḥrul Mayit).
QS. Al-'Ankabut (29:35)
وَلَقَدْ تَّرَكْنَا مِنْهَآ اٰيَةً ۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
35. Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.
Tafsir Jalalain
(Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata) yang jelas, yaitu berupa bekas-bekas kehancuran mereka (bagi orang-orang yang berakal) bagi mereka yang mau berpikir.
Tafsir Tahlili Kemenag
Kemudian dijelaskan bahwa di samping untuk menghukum kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh kaum Lut, azab dan bala itu diturunkan juga diharapkan menjadi peringatan bagi generasi yang hidup sesudahnya, yaitu orang-orang yang menggunakan akal dan ingin mendapatkan pelajaran dari apa yang telah terjadi.
Topik "Kehancuran Bagi Yang Melakukan Fahisyah" menunjukkan bagian penting dari tema "Fahisyah", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.