Kericuhan Tejadi Saat Tablig Akbar Habib Rizieq di Pemalang
Sebuah insiden kericuhan mewarnai acara tablig akbar Habib Rizieq Syihab di Pemalang, Jawa Tengah. Akibat bentrokan antara dua kelompok massa, sembilan orang mengalami luka-luka, dengan satu di antaranya reported dalam kondisi kritis.
Kericuhan dikabarkan terjadi Rabu (23/7/2025) malam, ketika dua kelompok massa, yaitu Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dan Front Persatuan Islam (FPI), terlibat konflik fisik.
Mengutip detikJateng, PWI LS Pemalang diketahui menolak kehadiran Habib Rizieq dan mencoba memasuki area acara. Aparat keamanan berupaya menghalau mereka, namun beberapa orang tetap masuk dan memicu bentrokan dengan massa FPI sekitar pukul 22.30 WIB.
Kondisi semakin mencekam ketika massa-massa di lokasi saling lempar batu dan kejar-kejaran, seperti yang disaksikan langsung oleh Ahmad (50), seorang saksi mata. Dia menggambarkan suasana saat itu "cepat, cuma sekitar 10 menit. Tapi tegang banget, saling lempar batu dan kejar-kejaran."

Aparat gabungan yaitu kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun turun tangan mengamankan lokasi dan mengevakuasi para korban ke fasilitas kesehatan terdekat.
Direktur RS Siaga Medika Pemalang, dr. Ofi Dwiantoro, mengkonfirmasi adanya sembilan pasien yang ditangani di rumah sakitnya. Delapan pasien mengalami luka ringan dan telah diperbolehkan pulang. Namun, seorang pasien berinisial S (43) asal Wonosobo harus menjalani perawatan intensif akibat cedera kepala berat dan kondisinya kritis.
"Delapan pasien luka ringan, dirawat jalan. Satu pasien dengan cedera kepala berat, kondisinya bisa dikatakan kritis," jelas dr. Ofi pada Kamis (24/7/2025).
Selain RS Siaga Medika, dua korban lainnya juga dirawat di RSI Al Ikhlas Pemalang, termasuk satu pasien yang harus dirawat inap.
Bupati Pemalang Anom Widiyantoro mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut dan masih mendata jumlah pasti korban.
"Kita masih mendata jumlah korban secara pasti. Ada informasi menyebut 5, ada juga yang menyebut 13. Ini sedang kami pastikan," kata Anom.
Menyikapi situasi ini, Anom menegaskan bahwa Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) langsung bergerak cepat untuk mencegah ketegangan berlarut-larut.
“Pemalang harus kondusif. Jangan mudah terprovokasi. Ini tanggung jawab kita semua untuk menjaga persatuan, jangan ada lagi yang mengatasnamakan agama atau golongan,” tegasnya.
Meskipun sempat diwarnai kericuhan, acara tablig akbar tersebut tetap berlangsung hingga selesai sekitar pukul 00.00 WIB dengan pengamanan ketat. Hingga Kamis dini hari, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait kronologi dan penyebab pasti bentrokan antar dua ormas ini.