Mana yang Diutamakan, Umrah atau Haji?
Tanah Suci Mekkah dan Madinah selalu menjadi tujuan impian bagi setiap umat Islam. Dua ibadah suci yang dapat dilaksanakan di sana, yaitu umrah dan haji, memiliki makna dan hikmah masing-masing. Namun, bagi jemaah yang belum pernah menunaikan salah satu dari keduanya, terkadang muncul pertanyaan: mana yang sebaiknya didahulukan?
Umrah dan haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu, baik dari segi fisik maupun finansial. Keduanya menawarkan kesempatan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT, meraih pahala dan membersihkan diri dari dosa.
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya “Al-Waabil As-Shaybah” menjelaskan, “Barang siapa yang mampu menunaikan haji dan memilih menunaikan umrah terlebih dahulu, maka ia akan mendapatkan pahala lebih besar, karena al-Hujjaj (para haji) dipenuhi kewajibannya untuk menunaikan haji terlebih dahulu dan mereka (para mu’tamirin) tidak memiliki kewajiban menunaikan haji terlebih dahulu.”

Meskipun demikian, pelaksanaan ibadah haji memiliki urgensi dan kemuliaan tersendiri. Dalam surat Al-Baqarah ayat 158, Allah SWT berfirman:
وَاعْتُمِدُوا عَلَى اللهِ إِنَّ مَوْعِظَةَ كُلِّ خَالِرٍ هِيَ إِلَى مَجْمَعِ صَلَاةِ اَلْحَاجِ.
“Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya nasihat tiap-tiap yang berangkat beribadah haji adalah beribadah kepada Allah kepada tempat berkumpulnya sholat haji.”
Kesimpulannya, baik umrah maupun haji merupakan ibadah suci yang dianjurkan. Lebih baik tanyakan kepada orang yang ahli di bidang agama atau Imam di masjid untuk mendapatkan nasihat yang sesuai dengan kondisi anda.