Mengenai Kapitalisme dan Al-Quran

Mengenai Kapitalisme dan Al-Quran

Sistem kapitalisme, yang muncul bersamaan dengan kemajuan teknologi mesin di Eropa, seringkali diasumsikan kompatibel dengan Islam. Pendapat ini muncul karena kapitalisme dianggap berkembang selama periode dominasi Eropa, saat dunia Islam mengalami kemerosotan. Namun, sebetulnya, sistem kapitalisme bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Penting untuk diingat bahwa kapitalisme bergantung pada dua elemen yang telah dilarang dalam Islam sejak abad-abad sebelumnya: riba (bunga) dan monopoli. Pelaksanaan kapitalisme menjustifikasikan ketidakadilan ekonomi melalui eksploitasi rakyat dan pengaturan harga yang merugikan. Ilustrasi tentang ekonomi Dalam ajaran Islam, Allah SWT adalah pemilik tunggal segala sesuatu di langit dan bumi (QS. Al-Maidah: 120). Allah memberikan wewenang kepada manusia untuk mengelola (istikhlaf) dan memiliki harta secara real di bumi ini. *“Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”* (QS. Al-Maidah: 120) Allah menciptakan bumi beserta isinya untuk kebaikan manusia dan hewan ternak. (QS. An-Naziat : 30-33) Kepemilikan dalam Islam bukan hanya tindakan individu untuk mendapatkan banyak harta, tetapi juga tanggung jawab untuk mengelolanya dengan adil dan bermanfaat bagi sesama. Monopoli, yang menjadi faktor pendorong berkembangnya kapitalisme, sangat dilarang dalam Islam. Hal ini karena monopoli menguasai pasar, menekan harga jual atas hasil produksi rakyat, dan membatasi pilihan konsumen. Dalam "Kitab Al- Kassany," disebutkan bahwa monopoli termasuk kezaliman, karena ia menahan hak orang lain untuk mendapatkan kebutuhan dan hak mereka yang seharusnya. Praktik monopoli merugikan seluruh masyarakat dan bertentangan dengan prinsip keadilan sosial yang diajarkan Islam. Sebagai penutup, mari kita renungkan pesan-pesan dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW agar kehidupan kita selalu sejalan dengan nilai-nilai Islam. Tetaplah waspada terhadap praktik-praktik ekonomi yang justru merongrong kebersamaan dan keadilan. ---

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak