Pertemuan Keluarga di Alam Kubur
Setelah menghembuskan nafas terakhir, setiap manusia akan memasuki alam kubur. Di tempat ini, jiwa akan merasakan balasan atas segala amal perbuatannya di dunia. Pertanyaaan tentang pertemuan kembali dengan anggota keluarga yang telah berpulang menjadi hal yang sering muncul di benak umat Muslim.
Menurut Mohamad As'adi Bin Tawi dalam bukunya *Astaghfirullah, Pedihnya Siksa Kubur Atas Kaum Wanita* , bagi mereka yang mendapat nikmat kubur, alam barzah akan terasa seperti surga. Mereka berada di tempat yang indah dan mulia. Di sana, orang-orang beriman akan berkumpul bersama keluarga, kerabat, serta sesama mukmin lainnya.
Jika seseorang termasuk golongan yang terhindar dari siksa kubur, seperti anak, cucu, orang tua, dan sanak saudara lainnya, maka mereka akan dipertemukan kembali oleh Allah SWT di tempat penuh kenikmatan sebagai bentuk balasan atas ketaatan dan amal baik selama hidup di dunia. Sebaliknya, bagi mereka yang mengalami siksa kubur atau berada di jurang neraka, tidak akan ada pertemuan atau kebersamaan di alam kubur. Roh-roh tersebut akan dipisahkan berdasarkan tingkat keimanan dan amal masing-masing.
Dalil Al-Qur'an Tentang Pertemuan di Alam Kubur
Surah An-Nisa ayat 69 memberikan penjelasan tentang pertemuan orang-orang yang beriman dengan para nabi dan orang-orang saleh di alam kubur:
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا ٦٩
Artinya: "Siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (akan dikumpulkan) bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
Bukti Pertemuan Roh Orang Saleh di Alam Barzah
Aep Saepulloh Darusmanwiati dalam bukunya *Mengintip Alam Gaib* , menjelaskan bahwa manusia yang mendapat nikmat kubur akan saling bertemu dengan orang-orang saleh lainnya di alam kubur, persis seperti interaksi di dunia. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunia:
"Sesungguhnya roh seorang mukmin yang saleh apabila dicabut, ia akan ditemui oleh roh-roh para hamba Allah yang saleh lainnya, sebagaimana manusia saling bertemu di dunia. Roh-roh itu berkata, 'Biarkan saudara kamu yang baru meninggal itu sehingga ia istirahat terlebih dahulu, karena dia baru selesai menjalani kegelisahan luar biasa. Setelah itu mereka menanyakan kabar si fulan, apa yang telah dilakukan oleh si fulanah, apakah si wanita itu telah menikah?' Apabila roh-roh itu menanyakan seseorang yang telah meninggal sebelum roh baru tadi, roh-roh orang saleh itu berkata, 'Innâ lillâhi wa inna ilaihi râji'ûn, ia ternyata kini telah pergi menuju neraka Hawiyyah, dia adalah sejelek-jelek tempat kembali dan sejelek-jelek pengajaran'." (HR Ibnu Abid Dunya)
Selain itu, ada riwayat lain dari Abu Qasim Abdurrahman RA yang menyebutkan sabda Rasulullah SAW:
"Apabila seorang hamba mukmin meninggal dunia, maka rohnya bertemu dengan roh orang-orang beriman." (HR Hakim)
Roh Bisa Saling Mengenali di Alam Kubur
Lebih dari itu, roh-roh di alam kubur juga dapat saling mengenal dan mengingat satu sama lain seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abid-Dunya. Hadits ini menceritakan kejadian ketika Bisyr bin Al-Bara' bin Ma'rur meninggal dunia, dimana Ummu Bisyr merasa gembira dan berkata kepada Rasulullah SAW tentang harapannya untuk bertemu dengan Bisyr di alam kubur.
Rasulullah SAW menjawab:
"Benar. Demi diriku yang ada di tangan-Nya wahai Ummu Bisyr, mereka saling mengenal sebagaimana burung di pucuk pohon yang juga saling mengenal'."
Meskipun demikian, pengetahuan manusia tentang roh terbatas. Sebagaimana firman- Nya dalam surah Al Isra ayat 85:
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا ٨٥
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit."
Wallahu a'lam.