Puasa Tasua dan Asyura: Keutamaan dan Tata Cara
Puasa Tasua dan Asyura merupakan dua amalan sunnah yang jatuh di Bulan Muharram, bulan haram yang mulia.
Meski tergolong sunnah, keutamaan yang diraih umat Islam jika mengerjakan puasa Tasua dan Asyura sangat luar biasa.
Latar Belakang Historis
Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,
"Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)
Dalam buku _Dahsyatnya Puasa Sunah_ oleh H Amirulloh Syarbini dkk, puasa pada bulan Muharram dianggap sebagai yang terbaik kedua setelah Ramadan. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad:
"Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam."
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025
Berdasarkan Kalender Hijriah 2025 Indonesia terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025 adalah sebagai berikut:
- Puasa Tasua 9 Muharram 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Asyura 10 Muharram 1447 H: Minggu, 6 Juli 2025
Hukum dan Niat Puasa
Hukum mengerjakan puasa Tasua adalah sunnah sebagaimana mengacu pada hadits dari Ibnu Abbas RA:
"Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram." (HR Muslim)
Sementara itu, hukum puasa Asyura adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan, dinukil dalam hadits dari Ibnu Abbas RA:
"Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu." (Muttafaq 'Alaih)
Sebelum memulai puasa, ada niat yang perlu diamalkan:
1. Niat Puasa Tasua:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ تَاسُعَةَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya berniat puasa Tasu'a sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَأَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya berniat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura
Tata cara puasa Tasua dan Asyura sama dengan puasa pada umumnya. Seorang Muslim dapat membaca niat puasa sejak malam setelah salat Isya hingga terbit fajar. Karena keduanya adalah puasa sunnah, membaca niat setelah matahari terbit tidak masalah.
Selama berpuasa, seorang Muslim harus menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu. Setelah azan Maghrib berkumandang, puasa diputuskan dengan berbuka.
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
Menurut buku _Panduan Muslim Sehari-hari_ yang ditulis Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El Sutha, berikut beberapa keutamaan puasa Tasua dan Asyura untuk umat Muslim:
- Menghapus Dosa Setahun Lalu:
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya,
"Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
- Pembeda dengan Puasa Bangsa Yahudi:
Puasa Tasua dikerjakan pada 9 Muharram menjadi pembeda dengan bangsa Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura.
Dalam hadits dari Ibnu Abbas RA disebutkan:
"Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata, 'Ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Firaun.' Lalu Rasulullah bersabda kepada sahabat-sahabatnya, "Kamu adalah lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah!", (HR Bukhari)
- Puasa Terbaik setelah Ramadan:
Puasa Tasua dan Asyura dikerjakan dalam bulan Muharram, sehingga termasuk puasa terbaik setelah Ramadan.
Beliau bersabda:
"Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?", kemudian Rasulullah menjawab, "Yaitu salat di tengah malam." Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?", dan Rasulullah bersabda, "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)
- Mendapat Pahala 10 Ribu Orang Berhaji:
Terhimpun dalam "Fadha 'Ilul Quqat (Edisi Indonesia)" oleh Imam Baihaqi terjemahan Muflih Kamil, pahala puasa Asyura setara dengan pahala 10 ribu orang pergi haji.
Penutup
Melalui memahami sejarah dan keutamaan puasa Tasua dan Asyura, dapat semakin meningkatkan semangat dan kesadaran umat muslim untuk mengamalkannya.