Teladan Kedermawanan: Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, Khalifah pertama yang menggantikan kepemimpinan Rasulullah SAW, adalah sosok yang membangkitkan banyak inspirasi bagi kaum Muslim. Di balik jasanya dalam sejarah Islam, Abu Bakar RA dikenal sebagai sosok yang penuh kedermawanan. Kisahnya tentang pengorbanan harta dan jiwa untuk agama Allah SWT sungguh memukau dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Rasulullah SAW bahkan menyebut Abu Bakar sebagai sahabat yang hartanya paling bermanfaat baginya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, beliau bersabda, "Tidak ada harta yang lebih bermanfaat bagiku dibandingkan harta Abu Bakar."
Kisah keutamaan Kedermawanan Abu Bakar RA juga tertuang dalam buku sejarah Islam, salah satunya “Tarikh Khulafa” karya Ibrahim al-Quraibi.
Pengorbanan Sederhana untuk Keutamaan Agung
Ketika Abu Bakar berhijrah bersama Rasulullah SAW, beliau membawa seluruh hartanya yang diperkirakan berjumlah sekitar lima hingga enam ribu dirham.
Meskipun Ayahnya, Abu Quhafa, yang sudah lanjut usia dan kehilangan penglihatan, sempat bertanya kepada Asma binti Abu Bakar RA, "Demi Allah, aku tidak melihat ayahmu meninggalkan apa pun untuk kesejahteraan kalian."
Asma, dengan bijaksana, menenangkan sang kakek, "Tidak begitu, Kakek. Beliau telah meninggalkan banyak bekal untuk kami." Terus Asma mengambil beberapa batu kerikil, meletakkannya di tempat penyimpanan uang Abu Bakar, lalu menutupinya dengan kain. Ia menuntun tangan kakeknya untuk meraba tempat tersebut.
“Silakan Kakek rasakan sendiri, ini harta peninggalan ayah,” kata Asma. Ketika Abu Quhafa meraba benda itu, beliau merasa tenang dan yakin bahwa keluarga Abu Bakar masih memiliki cukup bekal. Padahal kenyataannya, Abu Bakar telah menyumbangkan seluruh hartanya tanpa menyisakan sedikit pun untuk keluarganya.
Berlomba dalam Kebaikan
Kisah lain tentang kedermawanan Abu Bakar RA terjadi ketika beliau berlomba-lomba dengan Umar bin Khattab RA untuk bersedekah.
Saat Rasulullah SAW mengajak para sahabatnya untuk bersedekah, Umar tiba di rumah dengan membawa separuh dari seluruh hartanya. Ketika ditanya Rasulullah SAW mengenai sisa hartanya, Umar menjawab bahwa yang tersisa adalah sesuatu yang telah didedikasikan untuk keluarga.
Tak lama kemudian, Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya. Ketika ditanya hal serupa, Abu Bakar menjawab dengan penuh keyakinan, "Aku tinggalkan Allah dan Rasul-Nya bagi mereka."
Umar pun mengakui ketulusan Abu Bakar, "Demi Allah, aku tidak akan pernah mampu mendahului Abu Bakar dalam kebaikan." Kebaikan dan pengorbanan Abu Bakar RA menjadi teladan yang luar biasa bagi umat Islam.