Balasan Untuk Golongan Kiri - Golongan Dalam Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an, tema Golongan salah satunya dijelaskan melalui topik Balasan Untuk Golongan Kiri, yang tercermin dari ayat-ayat berikut ini lengkap dengan terjemah dan tafsir Jalalain serta Tahlili Kemenag.
QS. Al-Waqi'ah (56:41)
وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ
41. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
Tafsir Jalalain
(Dan golongan kiri, alangkah celakanya golongan kiri itu).
Tafsir Tahlili Kemenag
2. Air yang disediakan untuk minuman mereka bukan air yang sejuk, tetapi air mendidih yang panasnya tidak terhingga.
3. Awan yang ada di atas mereka berupa gumpalan awan, dari asap api neraka yang sangat hitam yang tidak menyejukkan dan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى مَا كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۚ ٢٩ اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ ٣٠ لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللّٰهَبِۗ ٣١ اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚ ٣٢ كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗ ٣٣ وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ ٣٤
(Akan dikatakan), “Pergilah kamu mendapatkan apa (azab) yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (al-Mursālat77: 29-34)
Angin samum yang panas luar biasa dan awan hitam yang juga menambah suasana panas yang sangat luar biasa itulah yang menyebabkan mereka merasa haus dan dahaga yang tidak ada bandingannya dan yang sudah tidak tertahankan lagi, yang memaksa mereka untuk minum sebanyak-banyaknya walaupun air yang diminum itu adalah air yang panas dan mendidih bagaikan lumeran timah dan tembaga. Dengan demikian, semakin bertubi-tubilah penderitaan siksa dan azab yang mereka rasakan.
QS. Al-Waqi'ah (56:42)
فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ
42. Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
Tafsir Jalalain
(Dalam angin yang amat panas) yaitu angin panas dari neraka, panas angin itu dapat menembus sampai ke pori-pori (dan air panas yang mendidih) yang panasnya tak terperikan.
Tafsir Tahlili Kemenag
1. Angin panas yang bertiup dengan membawa udara yang sangat panas dan menyengat seluruh tubuh. Mereka lari mencari naungan dari asap jahanam.
2. Air yang disediakan untuk minuman mereka bukan air yang sejuk, tetapi air mendidih yang panasnya tidak terhingga.
3. Awan yang ada di atas mereka berupa gumpalan awan, dari asap api neraka yang sangat hitam yang tidak menyejukkan dan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى مَا كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۚ ٢٩ اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ ٣٠ لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللّٰهَبِۗ ٣١ اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚ ٣٢ كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗ ٣٣ وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ ٣٤
(Akan dikatakan), “Pergilah kamu mendapatkan apa (azab) yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (al-Mursālat77: 29-34)
Angin samum yang panas luar biasa dan awan hitam yang juga menambah suasana panas yang sangat luar biasa itulah yang menyebabkan mereka merasa haus dan dahaga yang tidak ada bandingannya dan yang sudah tidak tertahankan lagi, yang memaksa mereka untuk minum sebanyak-banyaknya walaupun air yang diminum itu adalah air yang panas dan mendidih bagaikan lumeran timah dan tembaga. Dengan demikian, semakin bertubi-tubilah penderitaan siksa dan azab yang mereka rasakan.
QS. Al-Waqi'ah (56:43)
وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ
43. dan dalam naungan asap yang hitam.
Tafsir Jalalain
(Dan dalam naungan asap yang hitam) mereka diliputi oleh asap yang sangat hitam.
Tafsir Tahlili Kemenag
1. Angin panas yang bertiup dengan membawa udara yang sangat panas dan menyengat seluruh tubuh. Mereka lari mencari naungan dari asap jahanam.
2. Air yang disediakan untuk minuman mereka bukan air yang sejuk, tetapi air mendidih yang panasnya tidak terhingga.
3. Awan yang ada di atas mereka berupa gumpalan awan, dari asap api neraka yang sangat hitam yang tidak menyejukkan dan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى مَا كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۚ ٢٩ اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ ٣٠ لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللّٰهَبِۗ ٣١ اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚ ٣٢ كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗ ٣٣ وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ ٣٤
(Akan dikatakan), “Pergilah kamu mendapatkan apa (azab) yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (al-Mursālat77: 29-34)
Angin samum yang panas luar biasa dan awan hitam yang juga menambah suasana panas yang sangat luar biasa itulah yang menyebabkan mereka merasa haus dan dahaga yang tidak ada bandingannya dan yang sudah tidak tertahankan lagi, yang memaksa mereka untuk minum sebanyak-banyaknya walaupun air yang diminum itu adalah air yang panas dan mendidih bagaikan lumeran timah dan tembaga. Dengan demikian, semakin bertubi-tubilah penderitaan siksa dan azab yang mereka rasakan.
QS. Al-Waqi'ah (56:44)
لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ
44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
Tafsir Jalalain
(Tidak sejuk) tidak sebagaimana naungan yang biasanya (dan tidak menyenangkan) tidak baik pemandangannya.
Tafsir Tahlili Kemenag
1. Angin panas yang bertiup dengan membawa udara yang sangat panas dan menyengat seluruh tubuh. Mereka lari mencari naungan dari asap jahanam.
2. Air yang disediakan untuk minuman mereka bukan air yang sejuk, tetapi air mendidih yang panasnya tidak terhingga.
3. Awan yang ada di atas mereka berupa gumpalan awan, dari asap api neraka yang sangat hitam yang tidak menyejukkan dan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى مَا كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۚ ٢٩ اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ ٣٠ لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللّٰهَبِۗ ٣١ اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚ ٣٢ كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗ ٣٣ وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ ٣٤
(Akan dikatakan), “Pergilah kamu mendapatkan apa (azab) yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (al-Mursālat77: 29-34)
Angin samum yang panas luar biasa dan awan hitam yang juga menambah suasana panas yang sangat luar biasa itulah yang menyebabkan mereka merasa haus dan dahaga yang tidak ada bandingannya dan yang sudah tidak tertahankan lagi, yang memaksa mereka untuk minum sebanyak-banyaknya walaupun air yang diminum itu adalah air yang panas dan mendidih bagaikan lumeran timah dan tembaga. Dengan demikian, semakin bertubi-tubilah penderitaan siksa dan azab yang mereka rasakan.
QS. Al-Waqi'ah (56:45)
اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ
45. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.
Tafsir Jalalain
(Sesungguhnya mereka sebelum itu) yakni sewaktu-waktu berada di dunia (hidup bermewah-mewah) mereka selalu hidup bersenang-senang dan tidak mau melelahkan diri mereka dalam ketaatan.
Tafsir Tahlili Kemenag
b. Mereka tidak berhenti-hentinya mengerjakan dosa besar.
c. Mereka mengingkari adanya hari kebangkitan.
QS. Al-Waqi'ah (56:46)
وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ
46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
Tafsir Jalalain
(Dan mereka terus menerus mengerjakan dosa) melakukan perbuatan dosa (yang besar) yaitu perbuatan menyekutukan Allah.
Tafsir Tahlili Kemenag
a. Mereka hidup bermewah-mewah.
b. Mereka tidak berhenti-hentinya mengerjakan dosa besar.
c. Mereka mengingkari adanya hari kebangkitan.
QS. Al-Waqi'ah (56:47)
وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ
47. Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?
Tafsir Jalalain
(Dan mereka selalu mengatakan, "Apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?) kedua huruf Hamzah pada dua tempat dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil.
Tafsir Tahlili Kemenag
a. Mereka hidup bermewah-mewah.
b. Mereka tidak berhenti-hentinya mengerjakan dosa besar.
c. Mereka mengingkari adanya hari kebangkitan.
QS. Al-Waqi'ah (56:48)
اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَ
48. apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?"
Tafsir Jalalain
(Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu dibangkitkan pula?") lafal Awa huruf Wawunya dibaca Fat-hah, sedangkan huruf Hamzahnya menunjukkan kata tanya, Hamzah atau kata tanya pada ayat ini dan pada ayat sebelumnya mengandung arti Istib'ad, artinya jauh dari kemungkinan; ini berdasarkan keyakinan mereka yang tidak mempercayainya. Tetapi menurut suatu qiraat huruf Wawu dibaca Sukun sehingga bacaannya menjadi Au karena di'athafkan kepada Inna dan Isimnya secara Mahall.
Tafsir Tahlili Kemenag
a. Mereka hidup bermewah-mewah.
b. Mereka tidak berhenti-hentinya mengerjakan dosa besar.
c. Mereka mengingkari adanya hari kebangkitan.
QS. Al-Waqi'ah (56:49)
قُلْ اِنَّ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَۙ
49. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
Tafsir Jalalain
(Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,)
Tafsir Tahlili Kemenag
Dalam ayat yang lain yang sama maksudnya, Allah berfirman:
فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ ١٣ فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ ١٤
Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru). (an-Nāzi‘āt79: 13-14)
QS. Al-Waqi'ah (56:50)
لَمَجْمُوْعُوْنَۙ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ
50. benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
Tafsir Jalalain
(benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu) atau waktu yang tertentu (pada hari yang dikenal) yaitu pada hari kiamat.
Tafsir Tahlili Kemenag
Tidak ragu lagi bahwa berkumpulnya umat yang tidak terkira banyaknya itu, lebih menakjubkan lagi daripada kebangkitan itu sendiri.
Dalam ayat yang lain yang sama maksudnya, Allah berfirman:
فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ ١٣ فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ ١٤
Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru). (an-Nāzi‘āt79: 13-14)
QS. Al-Waqi'ah (56:51)
ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ
51. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
Tafsir Jalalain
(Kemudian sesungguhnya kalian, hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!)
Tafsir Tahlili Kemenag
Kemudian Allah menjelaskan kepada mereka yang sesat, yang senantiasa mengerjakan dosa besar dengan mendustakan para rasul dan mengingkari hari kebangkitan dan hari pembalasan, bahwa mereka benar-benar akan memakan buah pohon zaqqum, dan karena perasaan lapar yang tak terhingga, bukan satu dua buah zaqqum yang dimakannya, melainkan mereka memakan sepenuh perutnya; dan karena perasaan haus dan dahaga yang tidak tertahankan lagi, maka mereka kembali minum air yang sangat panas bagaikan cairan timah dan tembaga yang mendidih, namun mereka tetap minum terus bagaikan minumnya unta yang sangat haus dan sangat dahaga.
QS. Al-Waqi'ah (56:52)
لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ
52. benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
Tafsir Jalalain
(Benar-benar akan memakan pohon zaqqum) lafal Min zaqquum menjadi Bayan dari lafal Min Syajarin.
Tafsir Tahlili Kemenag
Tafsir tidak tersedia setelah pembersihan.
QS. Al-Waqi'ah (56:53)
فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ
53. dan akan memenuhi perutmu dengannya.
Tafsir Jalalain
(Maka kalian akan memenuhi dengannya) dengan pohon zaqqum itu (perut-perut kalian).
Tafsir Tahlili Kemenag
Tafsir tidak tersedia setelah pembersihan.
QS. Al-Waqi'ah (56:54)
فَشٰرِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ
54. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
Tafsir Jalalain
(Sesudah itu kalian minum) yakni sesudah memakan buah pohon zaqqum itu (air yang sangat panas).
Tafsir Tahlili Kemenag
Tafsir tidak tersedia setelah pembersihan.
QS. Al-Waqi'ah (56:55)
فَشٰرِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ
55. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
Tafsir Jalalain
(Maka kalian minum seperti minumnya) dapat dibaca Syarba, atau Syurba, dalam keadaan Nashab karena menjadi Mashdar (unta yang kehausan) maksudnya, bagaikan unta yang sedang kehausan. Lafal Al Hiim adalah bentuk jamak dari lafal Haiman untuk jenis jantan, dan untuk jenis betina dikatakan Haimaa; wazannya sama dengan lafal 'Athsyaan dan 'Athsyaa.
Tafsir Tahlili Kemenag
Tafsir tidak tersedia setelah pembersihan.
QS. Al-Waqi'ah (56:56)
هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ
56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".
Tafsir Jalalain
(Itulah hidangan untuk mereka) apa yang disediakan untuk mereka (pada hari pembalasan") yakni di hari kiamat nanti.
Tafsir Tahlili Kemenag
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa buah pohon zaqqum dan minuman air yang sangat panas itu, adalah hidangan pertama yang disediakan untuk golongan kiri tersebut. Hal tersebut disebutkan juga dalam Surah ad-Dukhān ayat 43 berkenaan dengan makanan yang disediakan untuk orang yang berdosa. Golongan kiri adalah orang kafir atau yang berbuat dosa.
QS. Al-Waqi'ah (56:57)
نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ
57. Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
Tafsir Jalalain
(Kami telah menciptakan kalian) dari tiada (maka mengapa tidak) kenapa tidak (kalian membenarkan) atau mempercayai adanya hari berbangkit, karena sesungguhnya Allah yang mampu menciptakan mereka. Dia mampu pula untuk menghidupkan mereka kembali.
Tafsir Tahlili Kemenag
اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ
Dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (al-Wāqi‘ah56: 47)
QS. Al-Waqi'ah (56:58)
اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ
58. Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
Tafsir Jalalain
(Maka terangkanlah kepada-Ku nuthfah yang kalian tumpahkan) yakni air mani yang kalian tumpahkan ke dalam rahim wanita.
Tafsir Tahlili Kemenag
Bukankah Allah yang berkuasa menciptakan manusia pertama kalinya, juga Mahakuasa menghidupkannya kembali sesudah matinya, dengan membang-kitkannya pada hari Kiamat untuk menerima balasan yang paling sempurna.
Topik "Balasan Untuk Golongan Kiri" menunjukkan bagian penting dari tema "Golongan", yang mengajarkan nilai-nilai iman, ketaatan, dan pemahaman terhadap wahyu Ilahi.